Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa melakukan musyawarah mufakat di antara Ketua Umum Parpol untuk menetapkan Prabowo-Gibran sebagai pemimpin nasional terpilih.
“Saya menyarankan agar Jokowi mencari jalan Musyawarah Mufakat antar Ketua Ketua Partai Politik. Untuk bersepakat menentukan Prabowo-Gibran adalah pimpinan nasional yang terpilih,” kata penasihat Repdem yang juga kader PDIP dekat almarhum Taufik Kiemas Beathor Suryadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (28/10/2023).
Beathor mengatakan, rakyat sudah mengetahui Prabowo-Gibran pemenang Pilpres 2024 karena mendapat dukungan Presiden Jokowi dan diduga melibatkan perangkat negara.
“Kita tidak perlu lagi Pilpres Februari 2024 itu, karena semua rakyat sudah yakin paslon Prabowo Gibran pasti menang,” ungkapnya.
Kata Beathor, MK sudah dikuasai penguasa sehingga bisa memenangkan Prabowo-Gibran jika terjadi sengketa hasil Pilpres 2024.
“Diawali Gibran lolos dari Mahkamah Konstitusi dengan menambah kalimat, dan akan menang lagi saat sengketa suara pemilih, oleh MK,” tegasnya.
Pergantian pimpinan TNI/Polri, menurut Beathor diduga tidak bisa dilepaskan untuk mengamankan kemenangan Prabowo-Gibran.
“Didukung 9 Partai yang akan tampil di semua TPS desa di tiap dapil. Lalu dalam waktu dekat terjadi pergantian Pimpinan TNI Polri, oleh sosok yang pernah bertugas di Solo Raya,” jelas mantan tahanan politik era Soeharto.
Jokowi yang paham tentang dana Pemilu itu harus dihemat. Paslon Prabowo-Gibran milik Jokowi ini akan kalah jika gerakan tolak 3 periode ini masif di lakukan oleh semua warga di semua tempat.
“Penolakan 3 periode ini dilakukan agar memberi kesempatan Jokowi untuk beristirahat dari politik,” pungkas Beathor.