Dopen. B Toka, Ketua EK-LMND Manado
“Saat ini bagi bangsa Indonesia politik merupakan entitas yang kurang disukai, bahkan dibenci, hall ini dikarenakan prilaku para politikus yang tidak konsisten antara ucapan dan tindakan dilapangan”.
Politik kita terlalu banyak mempertontonkan konflik bahkan banyak mencampuradukan kepentingan politik dengan isu SARA, sehingga menimbulkan kekerasan yang menyebabkan banyak rakyat yang menjadi korban, baik secara fisik maupun jiwa. Selain itu banyak politikus yang terjerumus kedalam prilaku-prilaku yang tidak terpuji menyangkut harta negara (korupsi), baik ditataran eksekutif, legislatif bahkan yudikatif.
Hal ini menyebabkan timbulnya sikap apatisme di masyarakat, sehingga mereka terjatuh kedalam jurang kehidupan yang pragmatis, hedonis, Apatis bahkan Transaksional untuk menjatuhkan salah satu kubu lawan politik. Padahal sejatinya dalam kehidupan politik memerlukan pemikiran yang cerdas serta kerja keras, bukan hanya asal gilas.
Menurut pakar ilmu politik, mendiang Miriam Budiardjo dalam bukunya Partisipasi dan Partai Politik yaitu tinggi atau rendahnya partisipasi politik di masyarakat menjadi indikator penting bagaimana perkembangan berdemokrasi di negara tersebut, semakin tinggi tingkat partisipasi politik masyarakatnya, maka itu menunjukkan bahwa mereka peduli terhadap perkembangan politik di negara indonesia Sebaliknya, semakin rendah angka partisipasi politik masyarakat di suatu negara menjadi pertanda kurang baik.
Untuk itu sangat penting pendidikan politik itu sendiri kepada Rakyat karena Pendidikan politik merupakan bagian proses pembaharuan kehidupan politik bangsa Indonesia yang sedang dilakukan dalam rangka usaha menciptakan suatu sistem politik yang benar-benar demokratis, stabil, dinamis, efektif dan efesien.
Untuk itu Pendidikan politik harus segera digalakan kembali disetiap lini kehidupan, baik lewat intitusi pemerintah maupun non pemerintah baik secara formal maupun nonformal, sehingga permasalahan sosial yang begitu berbahaya seperti berita hoax, manuver politik saling tikam, dan perpecahan akibat issue SARA bisa segera diatasi, karena ketika pendidikan politik sudah berjalan dan dapat dipahami, maka setiap warganegara Indonesia akan turut membangun masyarakat dan negaranya, yang dilakukan bersama-sama dengan pemerintah.
Selain itu, mereka akan aktif dalam usaha mendinamisir dan merenovasi lembaga masyarakat beserta system politiknya maka terciptalah warga negara yang cerdas.
Kalau kita lihat nilai-nilai dasar filsafat politik dimana filsafat politik ada tiga hal penting yg harus dibahas yaitu Keadilan, kebebasan dan kedaulatan, dan Konsep keadilan, kebebasan, dan kedaulatan merupakan tiga hal dasar yang terus dan tetap menjadi indikator evaluasi dalam politik, pada akhirnya filsafat politik merupakan alat evaluasi dari kekuasaan yang berkuasa untuk memeriksa kembali apakah keadilan, kebebasan, dan kedaulatan berpihak pada masyarakat atau tidak?
“Pernyataan Roky Gerung bahwasannya politik tidak hanya dapat dievaluasi oleh tim sukses sebagai elit politik, tetapi juga warga negara yang memiliki kepentingan dengan masa depan politik bangsa,tidak hanya berdasarkan pada kepentingan semata, namun menurutnya masyarakat perlu untuk mengevaluasi politik karena adanya kebutuhan untuk membaca seluruh permasalahan politik”.
Artian dari Pemikiran Kritis Roky gerung ini bahwasanya:
Pertama pemilu merupakan alat untuk menyelesaikan permasalahan politik, tetapi pemilu juga dapat menimbulkan permasalahan politik apabila tidak ada evaluasi kritis dari masyarakat.
Untuk itu kembali lagi kepada pentingnya pendidikan politik jikalau tidak maka budaya politik bangsa indonesia akan terus mengalami gejala-gejala patologis dalam politik itu sendiri yang mengorbankan Nasib Rakyat tersebut.
Kedua peran media sosial saat ini,kiranya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin,dalam memberikan pendidikan politik bagi siapapun yang menjual figur/kandidat yang dianggap layak, Agar kiranya narasi-narasi di sosial media itu yang membangun bukan menjatuhkan tetapi membawa kesejukan hati bagi rakyat Indonesia.
Ketiga Memerlukan sikap cerdas dan keterlibatan aktif anak muda sebagai pewaris masa depan, Karna cerah dan suramnya masa depan bangsa ini, tergantung pada keikutsertakan anak muda untuk menentukan arah jalan masa depan bangsa indonesia untuk mewujudkan Masyarakat Adil dan makmur sesuai Cita-cita besar dari The Founding Fathers bangsa Indonesia.
Pendidikan politik harus benar-benar dijalankan, memasifkan perkembangan teknologi sebagai ruang kritik serta sikap cerdas dan keterlibatan anak muda harus digaungkan.