Rakyat Rempang dan Pohuwato Lakukan Perlawanan, Nicho: Rakyat akan Menyasar Kekuasaan Presiden Jokowi

Perlawanan rakyat Rempang dan Pohuwato melakukan perlawanan akan merembet kepada people power yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun dari jabatannya.

“Perlawanan rakyat di berbagai daerah mulai Rempang, Pohuwato Gorontalo akan merembet meminta Jokowi mundur,” kata aktivis Molekul Pancasila Nicho Silalahi kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (21/9/2023).

Menurut Nicho, Rezim Jokowi tidak pernah mendengar aspirasi rakyat dan merasa mempunyai kekuasaan dengan mengerahkan polisi dan tentara. “Kesabaran rakyat itu ada batasnya, dan saat ini rakyat sudah menunjukkan keberanian dalam melawan kezaliman penguasa,” tegasnya.

Kata Nicho, Rezim Jokowi telah merugikan rakyat dengan adanya omnibuslaw Cipta Kerja. “Rakyat menjadi korban ambisi penguasa yaang lebih mementingkan para pemilik modal,” ungkapnya.

Massa yang berunjuk rasa di depan kantor Bupati Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, membakar kantor bupati dan merusak kantor DPRD Pohuwato. Massa berunjuk rasa menuntut pembayaran ganti rugi lahan dari perusahaan pertambangan.
“Saya masih di lokasi. Api sementara dipadamkan,” kata Kasat Reskrim Polres Pohuwato, Iptu Faisal Ariyoga, Kamis (21/9).

Unjuk rasa tersebut bermula ketika warga mendatangi kantor perusahaan pertambangan untuk menuntut pembayaran ganti rugi lahan. Di kantor itu massa melakukan perusakan setelah tidak ada pihak yang menemui para pengunjuk rasa.

Setelah itu, warga beralih ke kantor DPRD berharap pihak anggota dewan dapat mendengarkan dan memberikan solusi atas tuntutan mereka yang meminta ganti rugi lahan.

Namun, pimpinan DPRD Pohuwato tidak berada di tempat sehingga massa emosi hingga melakukan perusakan.

Kemudian massa ke kantor Bupati Pohuwato untuk menyampaikan aspirasi mereka dan berharap dapat bertemu dengan bupati.

Tetapi, lagi-lagi massa tidak bertemu dengan Bupati Pohuwato sehingga massa emosi lalu melakukan perusakan hingga membakar kantor bupati.

Kobaran api pun mulai terlihat di kantor bupati dan semakin membesar akibat hembusan angin yang kencang. Pihak Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) setempat pun berusaha memadamkan kobaran api.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News