Ujian Bagi Anies, Mau Jadi Pecundang?

Oleh: Memet Hakim (Pengamat Sosial & Wanhat APIB)

Mendengar kabar buruk dari berbagai sumber, bahwa SP telah bertindak diluar kesepakatan bersama 3 partai koalisi perubahan tentang penetapan Wapresnya Anies, tentu akan menuai kecaman dari banyak pihak.

Partai Demokrat sudah mengeluarkan Pernyataan Pers Sekjen Partai Demokrat Jakarta, 31 Agustus 2023, yang pada intinya merasa dikhianati, karena sama sekali tidak diberitahu. Baliho Anies juga sudah mulai dibongkar. Reaksi Partai Demokrat cepat maklum banyak generasi mudanya. PKS sampai saat ini belum memberikan reaksi, tetapi relawan sudah ramai bereaksi reaksinya paling seru sekali di grup-grup wa.

Jika berita tentang hal ini benar, tentu akan merusak suasana di dalam koalisi perubahan. Buat Anies juga ini merupakan ujian, apakah akan menjadi petugas partai seperti Jokowi atau menjadi petugas rakyat yang bebas menentukan kebijakannya.

Kasus ini memperlihatkan Anies tunduk pada kemauan ketua partai Nasdem, bukan keputusan bersama. Tentu merupakan preseden buruk. Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Sebaiknya Anies segera berbicara dan membahas bersama secara langsung, sebelum koalisi terancam bubar dan rusak

Seperti diketahui Cak Imin adalah Ketua PKB, partainya salah satu kader komunis, dan rakus terhadap uang. Beberapa bulan ini sibuk mencari koalisi yang mau mengangkat dirinya jadi capres. Partai ini juga pecah 3 menjadi PKB cak Imin, PKB Khofifah dan PKB Yenn Wahid, artinya suaranya tidak signifikan.

Dengan menentukan secara sepihak cak Imin sebagai pendamping Anies, tentu bukan berdampak positip, yang ada justru memberikan dampak negatip a.l.
1. Suasana di dalam koalisi terganggu, karena SP sudah melampaui kesepakatan kebersamaan dalam koalisi perubahan dan mandat yang diberikan kepada Anies sebagai capres bersama.
2. Perolehan suara akan turun dengan banyaknya relawan yang kecewa, semua menjadi slow down
3. Secara tidak langsung memberikan tempat bagi kader Pki dan korupsi di koalisi perubahan
4. Secara langsung memberikan tempat bagi musuh2/pembenci umat Islam lurus di Koalisi perubahan
5. Resiko terberat jika Demokrat mundur dari Koalisi Perubahan, sehingga Anies gagal nyapres.

Masih ada waktu Demokrat dan PKS untuk melakukan pembahasan lebih dalam. Jika Demokrat punya calon wapres AHY, PKS punya calon wapres Aher dan Nasdem.punya calon wapres cak Imin, tidak ada yang salah, tetapi semua harus dibicarakan secara terbuka. Jangan sampai ada cawapres yang merugikan koalisi dan menjadi beban
sehingga mengurangi suara Anies.

Konon kabarnya kalkulasi dana merupakan pertimbangan utama memasukan cak Imin menjadi cawapres, rasanya kurang pas. Jika benar sinyalemen tersebut maka kesalahan mendasar telah dilakukan. Anies tidak bisa berbuat banyak untuk memperbaiki negeri.

Jika Anies dan partai koalisi perubahan memerlukan dana, tentu para relawan dan pendukung akan membantu. Lebih baik Anies utang budi pada rakyat dari pada utang budi pada pihak yang tidak jelas. Anies tidak boleh tersandera dana, apalagi dari konglomerat. Anies harus masalah ini menjelaskan secara langsung dan secepatnya, sebelum siatuasi semakin tidak menentu. Ketidak puasan pendukung Anies akan memperbesar pemilih abstain.

Timbul juga pemikiran negatif, jangan jangan SP ditekan dan diberi tugas rahasia untuk menggagalkan Anies, karena menggagalkan lewat KPK dan merampok Partai Demokrat tidak berhasil. Wallahu a’lam bish-shawab.

Bandung, 31.08.2023

Simak berita dan artikel lainnya di Google News