Perkumpulan gereja di Jawa Tengah (Jateng) memanjatkan doa kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk menjadi Presiden RI tahun 2024.
Adapun mereka yang mendoakan adalah para pendeta dari Persekutuan Gereja Pentakosa Indonesia (PGPI) Jateng di Gereja Alfa Omega, Jalan Gadjah Mada No.114-118 Kota Semarang, Jateng, Rabu (30/8/2023).
Ketua PGPI Jateng Pendeta Henoch Edi Haryanto mengatakan, Ganjar menjunjung tinggi toleransi beragama selama dua periode memimpin Jateng. Edi menyebut Ganjar bekerja sepenuh hati dan tidak pernah membeda-bedakan.
“Kami sangat apresiasi terhadap kepemimpinan beliau. Beliau punya hati tidak membeda-bedakan,” kata Edi usai memanjatkan doa.
Edi mengatakan, Ganjar selama ini juga mensupport semua kegiatan gereja. Ganjar juga kerap dipanggil menjadi narasumber dalam beberapa kegiatan wawasan kebangsaan gereja karena dukungannya itu.
“Kami sangat respect. Kami berdoa agar beliau bisa menjadi Presiden. Terima kasih, Pak Ganjar,” kata Edi.
Tak hanya PGPI Jateng, perkumpulan gereja lainnya juga memanjatkan doa agar Ganjar menjadi pemimpin bangsa selanjutnya dan dapat meneruskan kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Di antaranya Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB), Persekutuan Gereja-Gereja Kristen Kota Semarang (PGKS), dan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia Wilayah (PGIW) Jateng.
Mereka bersama-sama berdoa di Gedungserba Guna Gereja Blenduk (GPIB), Jalan Letjen Suprapto No.32, Kota Semarang, Jateng.
“Kerukunan dan toleransi dalam keberagaman dapat dipelihara bahkan ditingkatkan oleh Pak Ganjar. Kami mengucapkan terima kasih untuk kepemimpinan dan semua pengabdian Pak Ganjar,” kata Ketua PGKS Pendeta Rahmat Paska Rajagukguk.
Rahmat menaruh harapan Ganjar bisa selalu mengabdi kepada masyarakat, terutama di level nasional. Sehingga bangsa Indonesia dipimpin oleh sosok istimewa seperti Ganjar.
“Harapannya Pak Ganjar dapat terus mengabdi dalam kehidupan ini bagi bangsa dan negara dan sukses juga dalam pencalonan presiden dan dapat terus berkirprah,” kata Rahmat.
Perwujudan toleransi antarumat beragama menjadi fokus utama Ganjar untuk menciptakan kerukunan di Jateng. Terbukti, kota-kota di Jateng mendominasi 10 kota paling toleran se-Indonesia versi SETARA INSTITUTE, yakni Salatiga, Surakarta, Semarang, dan Magelang.
“Kalau kita tidak sebangsa, tidak senegara, tidak seagama, kan kita sama-sama manusia sehingga se-kemanusiaan. Maka ada kemanusiaan yang adil dan beradab. Inilah yang mesti kita rawat,” kata Ganjar.