Budiman Sudjatmiko yang mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024 karena tidak diberi jabatan di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
“Dia bermasalah dengan umurnya. Hampir 20 tahun di PDIP tidak diberi kesempatan tampil sebagai elite, pengurus DPP, fraksi dan komisi,” kata Penasihat Repdem yang juga kader PDIP dekat dengan almarhum Taufik Kiemas, Beathor Suryadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Senin (21/8/2023).
Selama menjadi wakil rakyat dua periode, kata Beathor, Budiman tidak pernah menduduki posisi penting di parlemen.
“Dua periode menjadi dewan, hanya menjadi anggota biasa aja. Sementara kawan-kawan yang seumurnya di partai lain, diberi peluang dan kesempatan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri,” paparnya.
Kata Beathor, tidak ada nilai ideologis dan persatuan bergabungnya Budiman ke Prabowo. Ia lebih mengejar karir politiknya yang terhambat di PDIP sehingga berpindah mendukung Prabowo.
“Bukan soal ideologis dan tradisi demokrasi terpimpin yg dia dulu bilang bikin nggak nyaman,” jelas mantan tahanan politik era Soeharto.