Panglima Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Alhamid mengingatkan kepada seluruh rakyat di republik ini harus bersatu jangan bercerai-berai pada pemilu 2024. Khususnya bagi umat Islam dan para tokoh Islam. Selain itu, diminta kepada para elite politik dan para ketua umum parpol jangan menjadi pengkhianat di negeri ini. Karena hal tersebut tidak mencerminkan sebagai pemimpin masa depan yang diharapkan oleh rakyat dan bangsa Indonesia.
“Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tahu tentang kearifan lokal dan menjaga komitmennya untuk kepentingan bangsa dan negara,” ujar Habib Umar Alhamid kepada redaksi www.suaranasional.com, Selasa (15/8/2023).
Menurutnya, untuk tokoh-tokoh dan elite Islam kiranya dapat menjadi pelopor dan bisa menyatukan serta menyerukan persatuan antara umat agar dapat menentukan nasib rakyat dan bangsa Indonesia.
Dikatakan Habib Umar, tidak perlu lagi saling menghujat karena tidak memberi keuntungan pada siapa pun bahkan bisa berbalik dan merugikan semua fihak, serta memecah belah kesatuan juga mengurangi nilai moral dan martabat anak bangsa itu sendiri.
“Saya juga mengajak kepada seluruh elemen anak bangsa agar mengutuk buzzer-buzzer yang merugikan semuanya terutama kepentingan negara,” paparnya.
Untuk itu, Habib Umar menghimbau, di HUT kemerdekaan yang sakral ini, agar semua umat bersatu dan memilih serta mewujudkan pemimpin yang dapat menciptakan kesejahteraan, keadilan dan kesetaraan untuk bangsa ke depan. Carilah pemimpin yang baik, amanah, fatonah dan dapat dipercaya di Pemilu 2024.
Lebih jauh Habib Umar mengatakan, apapun yang terjadi baik atau buruknya yang dilakukan Joko Widodo (Jokowi) adalah presiden yang dipilih oleh rakyat. Masalah kekurangan atau hal-hal tidak baik nantinya dapat diperbaiki oleh pemimpin ke depan yang juga dipilih oleh rakyat.
“Jokowi akan mengakhiri masa tugasnya sebagai kepala negara pada 2024 dan apapun yang terjadi beliau harus mempertanggung jawabkan masa kemimpinannya. Selamat HUT Kemerdekaan RI ke-78 Merdeka,” katanya.