Indonesia One Puji Kolaborasi Yayasan Tasnim Bogor dan Perkumpulan Petani Betawi Bekasi

Sebagai kelanjutan program percobaan penggunaan pupuk biogen granula semi kimia organik untuk memperoleh produksi padi yang maksimal, Yayasan Tasnim Bogor dan Perkumpulan Petani Betawi Bekasi lakukan penanaman padi pada percobaan ke dua pemupukan Biogen Granula di kec. Cabang Bungin Kab. Bekasi pada Minggu 7 Agustus 2023 kemaren.

“Pada percobaan perdana di Muara Gembong akhir tahun 2022, dengan aplikasi pupuk Biogen Granula semi kimia organik hasil padi meningkat menjadi 7 – 8 ton per ha, dibanding rata rata produksi padi petani 5 – 6 ton per ha dengan penggunaan pupuk kimia murni NPK Standar,” kata Prof. Dr. Nurjana MM selaku pemilik sawah dan fasilitator percobaan pemupukan padi di Bekasi.

Iskandar Jaun ketua Perkumpulan Petani Betawi Jabotabek mengatakan, musim tanam ini kami gunakan 3 varietas padi Bioni 63 Saherang, biosolin 1 dan biosolin 2 pada areal 1,2 ha. Sama varietasnya dengan musim tanam lalu di areal 1,5 ha di Muara Gembong, semoga hasil per ha juga optimal.

Hadir pada pada penanaman padi pada Minggu 7 Agustus 2023 dihadiri H. Bunyamin Yayasan Tasnim Bogor, peneliti dan penemu pupuk Semi Kimia Organik Granula DR. Sumali MSc, pimpinan BRIN Bogor Ir. Husin, Kepala BPIP Kementerian Pertanian Ir. Azis dan staf, Ketua Umum Indonesia One Ir. Erick Sitompul MH, Wakil Ketua Umum Indonesia One Amirullah serta puluhan petani Betawi Bekasi.

Di sela acara penanaman padi, Ketua Umum Indonesia One Erick Sitompul memuji gerakan kongkrit Yayasan Tasnim dan Perkumpulan Petani Betawi Bekasi yang sangat inovatif dan mandiri dalam penyiapan lahan, bibit unggul, pupuk Vegetatif dan Generatif biogen Granula dan seluruh biaya tanam 1 musim di lahan 1,2 ha.
Sinergy ini bertujuan memelopori membantu pemerintah dan ribuan Petani agar mendapat hasil padi maksimum.

Hal ini cukup penting mengingat persolan pupuk yang langka dan mahal selama ini menjadi keengganan petani menanam padi, karena penjualan gabah padi yang margin laba tidak memadai dibanding kerja keras petani akan dapat membuat jutaan petani padi frustasi dan beralih kerja ke kota sebagai tukang bangunan dan kerja serabutan. Akibatnya kedepan , Indonesia bisa kehilangan jutaan petani padi yang dampaknya pada ketergantungan import beras dari luar negeri.

Laba yang besar di sektor Pertanian padi sawah akan berdampak memperluas usaha UMKM terutama kuliner dan usaha sembako di pedesaan tambah Amirullah.

Erick juga sangat bangga atas kerja keras bertahun tahun tiada henti Dr. Sumali MSc yang terus menerus meneliti di depan mikroskop dan di lapangan untuk mendapat kualitas pemupukan dengan memformulasikan pupuk semi kimia organik yang tujuan nya dapat mendorong peningkatan hasil produksi gabah padi maksimal. Saya dengar metoda pemupukan ini juga mampu menekan 20 -30% biaya pupuk kimia yang sangat mahal di tingkat petani, puji Erick.

Kita berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian , BRIN, Bulog dan Bank BRI mampu membuat kebijakan nasional untuk memecahkan masalah produksi beras agar Indonesia bisa kembali swasembada. Selama 78 tahun Indonesia merdeka, negara kita baru 2 x swasembada.

Ini dua tahun kedepan bangsa kita mesti waspada, seluruh dunia mengalami cuaca panas panjang elnino, hal ini pasti berpengaruh besar pada produksi padi nasional.

India dan Vietnam telah menyetop eksport beras mereka ke Indonesia untuk menjaga ketahanan pangan negeri mereka sendiri. Semestinya pemerintah Indonesia dan seluruh komponen pertanian mesti bergerak cepat mengantisipasi. Gerakan kolaborasi Yayasan Tasnim dan Kelompok Petani Betawi Bekasi ini telah menginisiasi dan mempelopori dengan kemandiriannya ungkap Erick.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News