Komedian Indro Warkop yang mengingatkan Rocky Gerung bisa hilang karena menghina penguasa jika dilakukan di era Orde Baru. Indro lupa sertifikat dan traktor yang sudah dibagikan Jokowi ke rakyat hilang karena diambil kembali.
“Indro juga harus diingatkan kelakuan Jokowi yang menarik kembali sertifikat tanah yang sudah dibagi-bagi. Begitu pula traktor yang sudah dibagi Jokowi ditarik kembali,” kata aktivis Molekul Pancasila Nicho Silalahi kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (6/8/2023).
Kata Nicho, Indra tidak melihat aktivis yang harus masuk penjara di era Jokowi karena melawan para taipan yang sudah menguasa tanah rakyat. “Indro hanya terpesona pencitraan Jokowi yang terlihat merakyat tapi sangat merugikan dengan berbagai kebijakan seperti Omnibuslaw Cipta Kerja, UU Kesehatan yang baru disahkan,” paparnya.
Di era Soeharto, kata Nicho ada kesejahteraan yang dirasakan rakyat. “Harga murah termasuk pendidikan. Saat ini rakyat tidak bisa menikmati pendidikan murah,” jelas Nicho.
Video Indro Warkop mengenai betapa mengerikannya era Orde Baru (Orba) yang dipimpin oleh Presiden Soeharto tengah viral.
Dalam video yang beredar, Indro Warkop menyebut tindakan menyindir pemerintah merupakan hak masyarakat sebagai rakyat. Indro Warkop menyampaikan bahwa sindiran maupun kritikan itu sebagai hak yang berguna untuk melakukan kontrol sosial.
“Kita tuh sebetulnya ngeritik aja nggak lho. Kita menyindir, dan itu hak kami sebagai masyarakat, sebagai people, sebagai rakyat. Itu hak kita untuk melakukan kontrol sosial dan itu baru terjadi sekarang lho,” tutur Indro Warkop.
Namun, kontrol sosial tersebut baru bisa terjadi saat ini dan tidak dilakukan pada era Orba. Hal itu lantaran betapa kejamnya era Orba yang kala itu mampu membuat orang yang mengkritik atau menyindir pemerintah hilang begitu saja.
Indro Warkop lalu mencontohkan sosok yang sering melakukan sindiran dan kritik ke pemerintah, yakni Rocky Gerung. Komedian itu lalu menyebut bahwa Rocky Gerung kini bisa dengan bebas mengkritik pemerintah tanpa dihantui rasa takut.
Akan tetapi, Rocky Gerung disebut bisa saja hilang apabila melakukan tindakannya saat ini di era Soeharto.
“Sekarang ya, betapa Rocky Gerung itu siapa? Tapi dia bisa ngomong seenak jidat gitu ya. Zaman Pak Harto, dua hari, dua hari saya berani taruhan kuping saya hilang. Dua hari (ngomong), selesai (hilang),” tutur Indro Warkop.
“Nggak, nggak. Bukan soal ditangkap doang, Hilang!” sambungnya.