Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan kunjungan ke China patut diduga untuk melaporkan kekuatan capres yang didukung Negeri Tirai Bambu ke Presiden RRC Xi Jinping.
“Kunjungan Jokowi ke China patut diduga untuk melaporkan kekuatan capres yang didukung Negeri Tirai Bambu. Bantuan teknis taktis politik China dan tangan-tangannya di Indonesia yaitu para Taipan Oligarki adalah Ex Officio pemain, pengatur dan pengendali politik yang sesungguhnya,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (27/7/2023).
Kebijakan Presiden Jokowi yang condong ke China, kata Sutoyo tidak mengherankan mantan Wali Kota Solo itu akan melaporkan kondisi apapun politik dalam negeri termasuk capres ke penguasa negeri Tirai Bambu.
“Tidak aneh Jokowi secara periodik dan dalam kondisi emergency harus lapor Xi Jinping. Semua percaturan politik di tanah air akan konek dengan Xi Jinping,” ungkapnya.
Sutoyo mengingatkan, Pilpres 2024 merupakan bagian dari perang China di Indonesia agar jagoan mereka bisa memenangkan dalam kontestasi pemilihan presiden.
“Pilpres 2024 sesungguhnya bentuk lain perang proxy tanpa senjata fisik tetapi berupa serangan politik yang lebih mematikan, kondisi ini ada dalam kendali Xi Jinping, sebagai pimpinan tertinggi para Taipan Oligarki, sekaligus sebagai pengendali pilpres 2024,” paparnya.
Presiden Jokowi bertolak ke Chengdu, China, pagi ini. Di China, Jokowi akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.
Jokowi bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (27/7/2023). Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.
“Pagi hari ini saya bersama dengan Ibu Negara serta delegasi terbatas akan melakukan kunjungan kerja ke Chengdu di RRC. Kunjungan saya ke Chengdu untuk memenuhi undangan Presiden XI Jinping dan kunjungan ini juga bertepatan dengan 10 tahun kemitraan strategis komprehensif Indonesia dan Tiongkok,” kata Jokowi dalam jumpa pers sebelum keberangkatan.
Jokowi mengatakan China merupakan mitra dagang dan investasi terbesar bagi Indonesia. Dia mengaku akan membahas sejumlah agenda dengan Xi Jinping. Apa saja?
“Sejumlah agenda prioritas akan saya bahas dengan Presiden Xi, baik di bidang investasi maupun berbagai proyek strategis Indonesia dan RRT, juga di bidang perdagangan dan kesehatan serta isu-isu regional dan global,” ujarnya.
Selain dengan Xi Jinping, Jokowi juga akan bertemu dengan beberapa chief executive officer (CEO). Jokowi kemudian akan menghadiri pembukaan FISU World University Games di China.
“Selain dengan Presiden XI Jinping saya juga akan bertemu dengan beberapa CEO pimpinan perusahaan, perusahaan Tiongkok yang telah dan akan melakukan investasi di Indonesia khususnya di sektor hilirisasi industri petrokimia, energi baru terbarukan dan kesehatan. Saya juga akan menghadiri pembukaan FISU World University Games untuk menyemangati kontingen kita yang juga berlaga di sana, dan pada Sabtu pagi insyaallah saya sudah berada di Jakarta,” kata Jokowi.
Ikut melepas Jokowi keberangkatan Jokowi yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dan Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI Bambang Ismawan.