Elektabilitas Anies Baswedan semakin turun dengan tidak diumumkannya bakal calon wakil presiden yang mendampingi mantan Rektor Universitas Paramadina itu di Pilpres 2024.
“Kalau dibiarkan tak diumumkan akan semakin hancur elektabilitas Anies. Dari 20 nanti sisa 10 persen terus wassalam,” kata politikus Demokrat Eko Jhones di akun Twitter-nya @ekojhones77, Senin (17/7/2023).
Eko Jhones mengatakan seperti menanggapi berita dari tvOne berjudul “NasDem Pgah Umumkan Cawapres Anies saat Elektabilitasnya Turun, Ahmad Ali: Sama Saja Serahkan Leher untuk Digorok”
Belum diumumkan cawapres Anies, Eko Jhones mempertanyakan keseriusan NasDem mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta di Pilpres 2024.
“Niat Nyalonin Anis gak sih NasDem apa bikin Anies gagal nyapres,” paparnya.
Partai NasDEm menyebut mengumumkan pendamping pada saat elektabilitas Anies Baswedan turun adalah sebuah blunder.
“Karena dalam perspektif apapun, menurut saya, politik itu momentum. Sekarang kita belum tahu siapa lawan kita. Kita umumkan wakil, ya sama aja menyerahkan leher kami digorok-digorok,” tegas Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali di Stadion GBK, Jakarta Pusat pada Sabtu (15/7/2023).
Tren turunnya elektabilitas Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan jadi pertanyaan besar anggota koalisi. NasDem akan mengajak seluruh anggota koalisi rapat membahas penyebab turunnya elektabilitas Anies Baswedan.
“Sehingga Senin nanti saya akan undang seluruh partai koalisi untuk menyusun jadwal konsolidasi di tiap-tiap daerah bersama Anies,” kata Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali di Stadion GBK, Jakarta Pusat pada Sabtu (15/7/2023)