Non-Pribumi Mendukung atau Merongrong Perjuangan Rakyat?

Oleh: Memet Hakim, Pengamat Sosial dan Ketua Wanhat APIB

Umumnya orang kaya ini adalah non pri, sebagian termasuk yang terkenal dengan nama 9 naga. Konon kabarnya mereka yang mengendalikan negara ini, mereka memiliki fasilitas dari penguasa untuk semakin kaya. Artinya mereka ada dibelakang pemerintah yang berkuasa.

Pilpres sebentar lagi akan berlangsung, seandainya capres “plat merah” (capres yang diendors oleh Jokowi) menang para pengusaha besar ini tentu akan aman menjalankan usahanya. Tetapi jika capres “plat putih” (capres yang di endors oleh rakyat) yang menang, sepertinya ada perubahan, terutama pada bisnis yang selalu mendapatkan fasilitas khusus.

Capres plat putih ini diatas kertas akan menenangkan pilpres. Indikasinya jelas, Istana terlihat panik luar biasa, sehingga polisi membentuk polisi RW, pemda sudah mulai memusuhi rakyatnya yg memilih capres plat putih, KSP dan KPK dijadikan alat penjegalan, buzzer semakin ramai berdengung, obral janji di IKN, dll, dll.

Para taipan diatas, seharusnya mulai berpikir ulang apakah akan tetap mendukung habis2an capres plat merah yang besar kemungkinan kalah ? Atau mendukung capres plat putih yg banyak didukung rakyat ? Ini memang pilihan yang tidak mudah.

Penguasa, sebagai personifikasi dari oligarki saja terlihat panik karena diatas kertas tahu akan kalah, jadi jika mau menang harus curang. Curang juga sekarang tidak mudah, terlalu banyak ranjau dipasang dan terlalu banyak mata mengawasi.

Kubu capres plat merah dananya unlimited, tapi kubu capres plat putih dananya sangat terbatas, bahkan harus dibantu para relawan. Untungnya yg tidak tergolong 100 terkaya sudah terlihat membantu kubu plat putih, mereka tergolong pengusaha menengah dan kecil serta relawan, bersama-sama bahu membahu.

Peta pengusaha memang seperti ini. Diprediksi pengusaha kaya dari kubu plat merah, sebagian akan merapat ke kubu plat putih, karena melihat peluang lebih besar disana. Yg tetap merapat ke kubu plat merah, diprediksi tidak bisa bertahan lebih lama di posisi saat ini. Main 2 kaki ? Bisa juga dijalankan, tapi keberpihakan yg akan sangat menolong.

“Program koalisi perubahan, akan meningkatkan pengusaha kecil dan menengah, tanpa mengecilkan yang sudah besar”. Artinya prioritas akan diberikan pada yg kecil dan yang menengah. Tentu ini dimaksudkan utk mengurangi gap ketimpangan kesejahteraan rakyat.

Jika pengusaha besar tetap merapat ke kubu plat merah, jika menang tentu mereka akan tetap jadi pengendali Pemerintah. Tapi jika sebaliknya tentu hukum alam yang berjalan, bisnis mereka akan meredup. Ini saatnya mereka menentukan sikap akan ikut berjuang bersama rakyat atau tetap mau merongrong negara lewat para pejabatnya.

Jika merapat ke kubu plat putih, kalau menang, mereka tidak bisa ikut mengendalikan pemerintah, tapi bisnisnya tetap berjalan. Bantuan mereka dianggap sebagai dukungan terhadap Pemerintahan yang baru yang dianggapnya akan menang. Beberapa pengusaha sudah bersikap dan tidak merasa takut berseberangan sikap dalam mendukung bacapres. Ini merupakan kemajuan besar.

Nah untuk para pengusaha besar saatnya berpikir dan bertindak. Apakah akan mendukung capres plat putih atau plat merah ? Semua ada untung ruginya. “Saatnya para konglomerat ini menentukan sikap ikut berjuang bersama rakyat memperbaiki kondisi RI atau tetap jadi benalu di negara RI ini”.

Pilihan hanya 3 saja yakni ikut plat merah, ikut plat putih dan ikut keduanya

Bandung, 5 Juli 2023
Memet Hakim

Simak berita dan artikel lainnya di Google News