Oleh: Memet Hakim, Pengamat Sosial dan Ketua Wanhat APIB
Berbicara cawapres memang menarik, semua capres menunggu saat yg tepat, mungkin juga menunggu lawan duluan mengumumkan. Wapres jabatan penting tidak penting, tugasnya jadi ban serep. Jika ban nya bagus, ban serep tidak dibutuhkan, karena tanggung jawab ada di capres.
Tapi kenapa banyak sekali pihak yg ingin jadi cawapres ya ? Mungkin posisinya yg menjadi pendamping presiden. Padahal tanggung jawabnya tidak ada yg spesifik selain jadi ban serep. Jadi wapres adalah staf presiden. Tugas lain wapres tergantung pada presiden nya, sejauh mana presiden memberikan wewenang dan tanggung jawab.
Sebenarnya seorang menteri lebih strategis dan jelas tugas serta wewenangnya, sehingga dapat melaksanakan program dengan baik. Menteri adalah jabatan komando. Jabatan menteri koordinator juga, bukan jabatan operasional, namanya juga koordinator, tidak punya tanggung jawab khusus. Pertanggungan jawab tetap dari menterinya, bukan dari menteri koordinator.
Ibarat bermain catur, saat ini ke-3 kubu capres sedang menimbang cawapresnya masing2. Semua capres sudah punya nama cawapres, akan tetapi masih menunggu lawan memungumkan duluan. Bisa saja jika lawan menunjuk cawapres ttt, calon yg sudah ditetapkan bisa berganti pada disaat akhir. Jadi kelihatannya penentuan cawapres ini bukan untuk yang terbaik buat bangsa dan negara, tetapi untuk memenangkan pilpres.
Jika misalnya Anies dari kubu plat putih jika mengambil capres dari Nasdem, Demokrat ataupun dari PKS, tentulah ke-3 partai itu akan diganggu dan diserang terus, karena kubu plat merah yang dipimpin oleh presiden ini sifatnya sangat agresif. Tidak boleh ada calon lain selain yang dicalonkan olehnya. Hal ini telah terjadi pada ketiga kubu ini, serangannya berbentuk rayuan sampai tindakan, bahkan mungkin sampai tidak bisa bersuara lagi. Kubu ini memiliki kekuasaan dan dana yang tidak terbatas, tapi tidak memiliki etika dan integritas.
Walaupun Anies dianggap musuh penguasa, tetapi kubu plat putih bersifat sebaliknya, seperti satria, justru menganggap kubu plat merah ini teman demokrasi, sehingga tidak perlu diserang, malah jika mungkin dirangkul. Kubu plat putih memang ingin menyatukan rakyat dari yang telah dipecah belah ini. Kubu ini tidak memiliki dana dan kekuasaan, tapi memiliki etika dan integritas serta kemampuan yang mumpuni.
Kalo mau jujur, selain cawapres, seorang capres harus sudah memiliki nama calon kabinet. Gambaran ini akan sangat membantu pemilih yang masih ragu (swing voter). Keuntungan dengan pola keterbukaan ini, semua calon anggota kabinet akan ikut berjuang memenangkan pilpres. Sangat mungkin para calon menteri kabinet ini di ubah di dalam masa kampanye jika dinilai kurang aktif atau kurang cocok.
Bandung, 29 Juni 2023