Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berupaya menjaga kedaulatan udara Bangsa Indonesia dengan membeli 12 unit pesawat tempur Mirage 2000-5.
“Membeli 12 unit Mirage 2000-5 merupakan upaya Prabowo menjaga kedaulatan Bangsa Indonesia. Ancaman terhadap wilayah udara nyata adanya terlebih lagi adanya konflik Laut China Selatan,” kata pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (23/6/2023).
Menurut SBK, pembelian pesawat tempur 12 Mirage 2000-5 dari Qatar merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. “Kalau membeli yang baru, butuh waktu lama. Dan pesawat Mirage 2000-5 dari Qatar kondisinya masih bagus,” tegasnya.
Ia juga mengatakan, saat ini banyak jet tempur yang dimiliki Indonesia kondisinya sudah tua dan harus diperbarui (refurbished). Di sisi lain, Indonesia juga sudah memesan pesawat jenis Dassault Rafale, tetapi proses kedatangannya cukup memakan waktu.
“Sudah kita pesan, Rafale, 42 (unit) dari Prancis, tetapi kita tanda tangan baru berapa minggu yang lalu, berapa bulan (yang lalu). Datangnya nanti yang pertama itu 3 tahun lagi, paling cepat. Nanti skuadron itu akan operasional mungkin 5 tahun sampai 6 tahun lagi,” katanya.
Oleh sebab itu, kata SBK, Indonesia membutuhkan jet tempur untuk memenuhi kesiapan tempur TNI AU.