Presiden di Indonesia termasuk Joko Widodo (Jokowi) merupakan Raja Besar karena kekuasaannya menyatukan berbagai kerajaan di Nusantara.
“Saya katakan Presiden Jokowi raja besar, lebih besar Hayam Wuruk, Raden Patah, Raden Wijaya, Raja Aceh. Indonesia jadi pemersatu Nusantara. Jangan gegabah menjadi anak Presiden Indonesia seorang Raja Besar,” kata pendiri Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum KH Imaduddin Al Bantani dalam video yang beredar.
Kiai Imaduddin mengisahkan nasab dengan membuat ilustrasi ketika dirinya membuat buku dengan menyebut anak Presiden Jokowi tiga yatu Gibran, Kaesang dan Imaduddin.
“Buku tersebut disimpan di dalam lemari besi dan 500 tahun kemudian menjadi manuskrip. Banyak diyakani Imaduddin bin Jokowi,” paparnya.
Manuskrip yang menyebut keturunan Jokowi ada di Kresek Tangerang terdengar sampai nasab keluarga Gibran dan Kaesang. “Keturunan keluarga Kaesang dan Gibran tidak terima karena mempunyai dokumen dari dinas kependudukan bahwa putra Jokowi hanya dua,” tegasnya.
Kiai Imaduddin mengatakan, sebuah kebenaran nasab harus dibuktikan dengan data mayor dan primer. “Dalam tradisi kampus dan pesantren sudah ada,” papar Kiai Imaduddin.