Pengamat Kebijakan Publik: Ada Operasi Naga Merah untuk Menghancurkan Anies Baswedan

Ada operasi bernama Naga Merah untuk menghancurkan Anies Baswedan agar tidak bisa menjadi calon presiden (capres) di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Operasi ini melibatkan agen Partai Komunis China (PKC) yang ‘ditanam’ di Indonesia.

“Berbagai langkah dan strategi penjagalan terhadap Anies Baswedan dijalankan melalui operasi Naga Merah,” kata pengamat kebijakan publik Amir Hamzah kepada redaksi www.suaranasional.com, Ahad (11/6/2023).

Amir mengatakan, menawari AHY menjadi cawapres Ganjar merupakan bagian operasi Naga Merah untuk membubarkan Koalisi Perubahan sehingga Anies tidak bisa menjadi capres.

Dalam menjalankan operasi Naga Merah, kata Amir, pejabat Partai Komunis China (PKC) mengadakan rapat untuk menyukseskan Ganjar menjadi Presiden Indonesia.

“Ada sekelompok pejabat PKC yang datang ke Jakarta kemudian mengadakan rapat di Pantai Indah Kapuk. Kesimpulan mereka adalah menyukseskan capres yang diusulkan oleh Pak Jokowi singkatnya menyukseskan Ganjar,” paparnya.

Amir mengatakan, PKC mengeluarkan dana Rp200 juta setiap bulan untuk menjalankan operasi politik untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas Ganjar.

“Menurut dokumen lain yang saya temukan, Ganjar ini sudah dipersiapkan oleh PKC sejak 3 tahun lalu. Dari dokumen yang saya baca bahwa setiap operasi politik yang dilakukan oleh kaki tangan PKC di Jakarta itu ini biayanya 200 juta per bulan. Selama 3 tahun bisa dihitung jumlah biaya untuk menjalankan operasi politik tersebut,” tegasnya.

Kata Amir, operasi politik berujung pada melanjutkan legasi yang ditinggalkan oleh Presiden Jokowi khususnya seperti pembangunan ibukota negara yang nantinya di sana akan dibangun pangkalan militer China.

“Rahasia rencana pembangunan pangkalan militer China terbongkar menyebabkan negara-negara lain yang akan investasi di IKN menunda. Kita lihat belakangan ini Jokowi dan rezimnya agak kesulitan dalam mendapatkan investas di IKN,” ungkap Amir.

Jokowi mengakui cawe-cawe, kata Amir merupakan akibat tekanan dari PKC. “Selama ini Ganjar sudah lama dipersipkan PKC untuk menggantikan Jokowi,” paparnya.

 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News