Kedatangan imigran Yaman di bummi Nusantara atas inisiatif penjajah Belanda yang kerepotan dalam menghadapi perlawanan pribumi. Imigran Yaman menjadi warga kelas dua di era penjajahan Belanda sebagai kaki tangan penjajah.
“Putra putri nusantara harus bertindak, kalau ini dibiarkan akan banyak orang terserat. Kedatangan imigram Yaman sebenarnya atas inisiatif Belanda karena kerepotan menghadapi gelombang perlawanan pribumi seperti Sultan Ageng Tertayasa Banten, Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol,” kata Gus Faqih Wirahadinigrat di Channel YouTube Gus Fuad Plered, Sabtu (27/5/2023).
Kata Gus Faqih, imigran Yaman yang menjadi kelas dua menjadi kaki tangan penjajah Belanda untuk melawan perjuangan pribumi Nusantara.
“VOC sebagai perusahaan dagang dari kerajaan Belanda agar tidak kerepotan diusahakan imigran Yaman menjadi kelas dua agar kooptasi melalui kaki tangannya,” ungkap Gus Faqih.
Imigran Yaman menjadi kaki tangan Belanda, kata Gus Faqih bisa dilihat Habib Usman bin Yahya yang menjadi Mufti Batavia. “Christiaan Snouck Hurgronje mempunyai hubungan baik dengan Mufti Batavia Habib Usman Bin Yahya. Habib Usman juga mendapat bintang penghargaan dari Kerajaan Belanda,” tegas Gus Faqih.
Gus Faqih mengatakan, kajian terhadap imigran dilakukan secara objektif dan ilmiah. “Kajian ini tidak akan muncul, pribumi nusantara terbuka, selama Imigran Yaman tidak melakukan penindasan ataupun penipuan,” paparnya.