Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 memunculkan pertarungan Adian Napitupulu melawan Gibran Rakabuming Raka (Gibran). Putra sulung Presiden Jokowi itu membawa gerbong relawan bapaknya mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
“Pernyataan Adian yang merendahkan Prabowo membuat Gibran dkk bangkit dan melawan, ingin membuktikan bahwa Relawan Jokowi dan Relawan Gibran, masih banyak dan siap untuk memenangkan Prabowo menjadi Presiden RI 2024,” kata penasihat Repdem Beathor Suryadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Sabtu (20/5/2023).
Kata Beathor, para pimpinan Relawan Gibran dan Jokowi yang memberikan dukungan ke Prabowo bukan kader partai. “Mereka bebas menentukan pilihan dan tidak ditentukan oleh partai,” jelasnya.
Kata Beathor, Gibran mempunyai kekuatan dari hasil Survei LSI bahwa angka Prabowo sudah 33.9 %, didukung tokoh militan sekelas Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel) dengan Relawan Jokowi Mania (Joman) yang sudah berubah nama menjadi Prabowo Mania 09. “Lalu barisan Pimpinan Musra Relawan Jokowi yang tetap patuh untuk diarahkan kepada kemenangan Prabowo,” tegasnya.
Prabowo, kata Beathor juga mendapat dukungan dari Ketua Umum PPJNA 98 Anto Kusumayuda yang mempunyai jaringan seluruh Indonesia. “PPJNA 98 mempunyai peran di kemenangan Jokowi di Pilpres 2019,” ungkap mantan tahanan politik era Soeharto.
Jika angka Prabowo terus melesat naik tajam meninggalkan lawan lawan tandingnya, maka layak DPP PDIP mengevaluasi pencapresan Ganjar menjadi Cawapresnya Prabowo agar target menang 3 kali itu terwujud di Istana Wakil Presiden RI.
“Kita tunggu hasil kerja Puan Maharani yang ditugasi menghimpun Parpol untuk ikut Ganjar dan Nanan Prabowo yang mendapat mandat dari Bu Mega untuk melaporkan evaluasi elektabilitas terakhir angka Ganjar Pranowo,” tegas Beathor.
Kata Beathor, Jokowi menghendaki dua paslon di Pilpres 2024 sehingga tidak perlu dua putaran. “Satu putaran, karena Jokowi menghendaki hanya 2 Paslon saja. Prabowo-Pranowo melawan Anies dengan Paslonnya,” pungkasnya.