Ketua Umum Relawan Ganjar Pranowo (RGP) La Ode Umar Bonte pernah menghamili remaja berumur 16 tahun bernisial AY saat menjadi anggota DPRD Kota Kendari dari PDIP pada tahun 2015.
Nama La Ode Umar Bonte cukup viral di media sosial karena menuding bakal calon presiden yang didukung Partai NasDem, Demokrat dan PKS Anies Baswedan bukan putra asli bangsa Indonesia.
Dugaan La Ode Umar Bonte menghamili remaja diberitakan kompas. Jumiati, ibu AY, mengaku terpaksa melaporkan kasus ini ke polisi lantaran anggota dewan itu tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya. “Dia (UB) tidak bertanggung jawab, sudah dibantu saat pilcaleg malah dia kasih begini kita,” katanya seusai melaporkan oknum anggota DPRD Kendari di Polda Sultra, Jumat (27/2/2015).
Kasus yang menimpa anaknya, kata Jumiati, berawal sekitar bulan September 2014 lalu. Saat itu, Umar Bonte mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di DPRD Kendari. Umar Bonte datang ke rumahnya di Kelurahan Kambu, Kecamatan Poasia, Kendari, untuk melakukan sosialisasi.
“Di situ dia melihat anak saya. Saya tidak tahu kalau setelah itu ada hubungan antara mereka berdua,” jelasnya.
Selang beberapa bulan, ia melihat perubahan di tubuh anaknya. Perutnya membesar, hingga akhirnya diketahui anaknya tengah hamil. Jumiati lalu meminta pertanggungjawaban sang legislator untuk menikahi anaknya. Umar Bonte kemudian menikahi AY di bawah tangan, tanpa surat nikah.
Beberapa bulan kemudian, Umar Bonte tidak lagi memberikan nafkah kepada istri sirinya. Umar Bonte hanya menafkahi anaknya selama dua bulan sebesar Rp 500.000 per bulan. Setelah itu, oknum anggota dewan itu tidak pernah lagi menunaikan kewajibannya sebagai suami dan ayah.
Dijelaskan Jumiati, Umar Bonte mengaku bahwa dia sudah lama pisah ranjang dengan istri pertamanya, bahkan sudah dalam pengurusan perceraian di pengadilan. Oleh karena itu, keluarganya mau menikahkan anaknya dengan wakil rakyat itu.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kabid Humas AKBP Soenarto melalui Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Sultra Kompol Muhadi Walam membenarkan adanya laporan tersebut. “Iya, benar, ada warga yang melaporkan anggota DPRD Kota Kendari telah melakukan tindak pidana asusila,” singkatnya.
Redaksi suaranasional mencoba mengkonfirmasi ke Umar Bonte kasus dugaan menghamili remaja. Namun, sampai tulisan ini dipublikasikan, pihak yang bersangkutan belum memberikan tanggapan.