Ketua Umum Partai Masyumi Ahmad Yani yang mendapatkan informasi A1 bahwa Anies Baswedan berpotensi gagal menjadi calon presiden (capres) mengkonfirmasi keterlibatan rezim ini dalam menjegal mantan Rektor Universitas Paramadina di Pilpres 2024.
“Informasi A1 Kanda Ahmad Yani mengkonfirmasi upaya rezim ini menjegal Anies merupakan fakta bukan rumor dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif warning buat rakyat Indonesia khususnya Relawan Anies,” kata Eks Presidum GMNI Yusuf Blegur di Channel YouTube Saeful Zaman, Selasa (18/4/2023).
Kata Yusuf, pernyataan Ahmad Yani harus menjadi peringatan buat Relawan Anies dalam menghadapi rezim ini.
“Pernyataan Kanda Ahmad Yani itu potret buat rakyat dan relawan Anies yang menginginkan perubahan menghadapi rezim yang Machiavelis harus diantisipasi, bagian cek ombang, bagaimana relawan Anies bisa mengantispasi,” paparnya.
Upaya menjegal Anies, kata Yusuf sudah menjadi rahasia umum diakukan buzzer sampai lingkar istana. “Manuver politik dilakukan untuk menjegal Anies ketika menjabat Gubernur DKI Jakarta. Prestasi dan penghargaan yang diterima Anies tidak berarti bagi Buzzer karena kebencian,” jelas Yusuf.
Selain itu, ia mengatakan, rezim ini berupaya memperpanjang kekuasaan dengan jabatan presiden tiga periode walaupun ditentang banyak pihak termasuk PDIP. “Termasuk menempatkan presiden boneka dan dikendalikan oligarki,” pungkasnya.