Revolusi Mental Berujung Brutal

Disampaikan Oleh Yusuf Blegur

Malaikat masuk dalam sistem politik di Indonesia akan menjadi Iblis. Setelah menjadi Iblis, ada yang ingin abadi dan ada yang ingin pensiun dini.

Tragedi NKRI bukan hanya sekedar rendahnya religi akibat sekulerisasi. Kerusakan moral dan kejahatan kemanusiaan menjadi pemandangan rutin di hampir pelosok negeri. Pelaksanaan Demokrasi berbiaya tinggi, hanya menjadi legitimasi kedaulatan rakyat yang penuh ilusi. Panca Sila dan UUD 1945 cuma basa-basi menutupi kapitalisasi dan liberalisasi.

Baca juga:  Kasihan Luhut Sedih Jokowi Mau Dimakzulkan

Rakyat tak lagi dapat membedakan mana yang pejabat dan mana yang penjahat. Banyak yang berlabel aparat namun kelakuannya penuh maksiat. Negara dikelola birokrat tak bermartabat dan cenderung psikopat. Para penyelenggara negara bermental khianat dan kelakuan bejat.

Politisi terus memperkosa konsitusi demi mengejar materi. Si kaya semakin kaya dan si miskin semakin miskin, tak ada lagi sistem sarat nurani. Hukum tak lagi mampu mendengar aspirasi, kini nyaman menjadi alat jual beli. Keadilan begitu sulit berlaku, yang ada hanya konspirasi dan transaksi.
Demi memenuhi syahwat ekonomi, elit politik gandrung tipu sana tipu sini.

Baca juga:  Sebut Jokowi Memalukan Bagi-bagi Bansos di Depan Istana, PPJNA 98: JK Sebarkan Kedengkian

Minoritas merasa kuat dan semakin hebat, mayoritas terus mengumpat dalam sekarat.
Bumi nusantara terlihat memikat, namun yang salah diangkat dan yang benar dan jujur disikat.
Revolusi mental berujung brutal, oleh tabiat para pemegang mandat.

Dari pinggiran catatan labirin kritis dan relung kesadaran perlawanan.

Bekasi Kota Patriot.
31 Maret 2023/9 Ramadhan 1444 H.