Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sangat kecil bergabung dengan Koalisi Perubahan. Kedua partai ini sangat loyal kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selama ini, Jokowi tidak pernah memberikan dukungan kepada Anies Baswedan.
“Peluang Golkar dan PPP bergabung ke Koalisi Perubahan tampaknya kecil sekali. Pertama, Ketua Umum Golkar dan PPP sama-sama loyalis Joko Widodo. Karena itu, ke mana Golkar dan PPP akan berlabuh sangat ditentukan siapa capres yang akan didukung Jokowi,” kata Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga kepada redaksi www.suaranasional.com, Selasa (28/3/2023).
Di lain pihak, Jokowi sangat kecil peluangnya akan mendukung Anies Baswedan. Atas dasar itu, peluang Golkar dan PPP ke Koalisi Perubahan sangat kecil.
Kedua, Khusus Golkar, mau bergabung ke Koalisi Perubahan bila ketumnya jadi cawapres tentu sulit dipenuhi. Sebab elektabilitas Airlangga Hartarto hingga sekarang sangat rendah.
“Elektabilitas Airlangga juga masih jauh dibawah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Karena itu, AHY jauh lebih berpeluang mendongkrak elektabilitas bila dipasangkan dengan Anies,” jelasnya.
Peluang Airlangga menjadi cawapres semakin kecil karena untuk mendongkrak elektabilitasnya sangat sulit. Airlangga dilihat dari marketing politik memang sulit dijual.
“Dua pertimbangan itu kiranya membuat Golkar dan PPP kecil peluangnya bergabung ke Koalisi Perubahan,” pungkas Jamiluddin.