Sastrawan Politik: Bamsoet Jualan Narasi Perpecahan di Timteng untuk Menutupi Pencucian Uang Rp100 T di Kemenkeu

Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang menarasikan perpecahan di Timur Tengah bisa mengancam bangsa Indonesia merupakan upaya untuk menutupi kasus pencucian uang RP300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

“Bamsoet sibuk dengan narasi Suriah, Irak hingga Iran. Tapi ketua MPR ini lidahnya seperti kelu, tidak berkomentar sedikitpun tentang duit cuci uang Rp 300 triliun di Kemenkeu, yang jelas-jelas menyengsarakan rakyat,” kata Sastrawan Politik Ahmad Khozinudin kepada redaksi www.suaranasional.com, Senin (20/3/2023).

Menurut Khozinudin, bukan mustahil rezim ini juga akan jualan narasi Irak, Iran dan Suriah, isu radikal radikul dan terorisme, dan dengan dalih menjaga stabilitas politik, keamanan negara dari ancaman radikalisme terorisme.

“Untuk menyelamatkan Indonesia dari ancaman akan disuriahkan, maka Presiden akan menerbitkan Dekrit untuk memperpanjang usia kekuasaannya, dalam jangka waktu yang tidak terbatas,” paparnya.

Bamsoet menyebut hingga kini belum ada yang mengalahkan keberhasilan Jokowi dalam memimpin Indonesia. Hal tersebut disampaikan Bamsoet dalam acara Desa Bersatu memperingati HUT ke-9 Undang-Undang Desa yang digelar di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Minggu (19/3/2023) hari ini.

“Acara tersebut, patut diduga adalah rangkaian acara lanjutan untuk konsolidasi politik dalam rangka untuk mempertahankan kekuasaan Jokowi. Setelah gagal jualan narasi tunda Pemilu melalui Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, nampaknya Rezim Jokowi tidak putus asa dan melemah,” jelas Khozinudin.