Warganet Bongkar Ada Dugaan Oknum Pegawai Bea Cukai Pasuruan Manipulasi Cukai dengan Pengusaha Rokok

Ada dugaan oknum pegawai bea cukai Pasuruan memanipulasi cukai dengan pengusaha rokok bernisial R.

Warganet dengan akun Twitter @PartaiSocmed membongkar permainan oknum pegawai pejak yang bisa merugikan negara sampai miliaran rupiah.

Modus permainan cukai rokok tetap dijalankan pengusaha R, tapi kali ini dengan memanipulasi cukai.

Rokok sigaret kretek mesin (SKM) ditempeli cukai rokok sigaret kretek tangan (SKT).

Cukai rokok SKT jauh lebih murah dibandingkan cukai rokok SKM.

Perbedaan bentuk cukai SKT dan SKM, cukai SKT memanjang dan karenanya ditempel di pinggir kemasan.

Sedangkan kertas cukai SKM tidak panjang dan biasanya ditempel di badan kemasan.

Harga cukai rokok terdapat perbedaan yang menyolok antara SKM dan SKT.

Baca juga:  Gus Miftah: Orang NU Lebih Dulu Masuk Surga Dibanding Muhammadiyah

Disebut, SKM Rp600 per batang sedangkan untuk SKT cuma Rp120 per batang.

Disparitas harga inilah yg memunculkan peluang kerja sama yang saling menguntungkan antara pengusaha dan oknum Bea Cukai, tapi merugikan pajak negara.

Sebagai ikustrasi, sekali kirim 1 fuso bisa 200 karton

Dengan perhitungan seharusnya jika resmi harga per batang 600 x 20 btg, sehingga Rp12.000 cukai resmi belum Ppn.

Sehingga 12.000 x 800 bungkus (1karton) = Rp9.600.000.

Lalu 9.600.000 x 200 = Rp1.920.000.000.

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi di Magelang, 11 Kecamatan dan 41 Desa terdampak abu vulkanik

Namun, jika menggunakan SKT, perhitungannya jadi:
12 x 120 per batang = 1.440. Dan 1.440 x 800 = 1.152.000.
Sehingga 1.152.000 x 200 = Rp230.000.000.

Jadi, dari satu kali kirim, negara harusnya mendapatkan Rp1.9 M, di sini hanya dapat Rp230 juta.

Baca juga:  Ngeri, Blusukan Jokowi untuk Tandai Lokasi Penggusuran

Selain kongkalikong dengan oknum Bea Cukai, Rochmawan juga terindikasi bermain dengan pejabat daerah.

“Selain kerja sama yg bagus dgn oknum bea cukai pengusaha rokok juga harus menjalin komunikasi yg akrab dgn pejabat daerah,” ujar PartaiSocmed.

Redaksi suaranasional sudah menghubungi Bea Cukai Pasuruan melalui WhatsApp namun membantah informasi dari pihak akun Twitter @PartaiSocmed. “Dapat kami informasikan bahwa samapi dengan saat ini kami belum pernah menerima pegaduan pegawai yang dimaksud.

Ketika ditanya informasi @PartaiSocmed itu hoask atau tidak, pihak Bea Cukai hanya mengucapkan terima kasih. “Terima kasih kembali,” paparnya.