Oleh: Sutoyo Abadi (Koordinator Kajian Politik Merah Putih)
Dupa yang beragam bentuk dan fungsinya adalah sebuah bahan yang ketika dibakar mengeluarkan bau wangi aroma. Biasa untuk upacara keagamaan, aromaterapi, pengusir serangga atau meditasi dll.
Dalam sebuah pertemuan di pendapa seorang yang dikenal oleh masyarakat sebagai Kyai bahkan seorang intelektual ( penuh pernak pernik tulisan bernafas keagamaan dan sesanti Jawa ) menempel di dinding ruang tamu yang cukup luas.
Sang Kyai tersebut dalam percakapan penuh bijak dan cair tidak satu arah tetapi dengan senang memberi ruang ketika saat berbicara boleh dipotong ( disela dengan pertanyaan atau pendalam isi materi yang sedang di bincangkan )
Topik sang Kyai awalnya cukup sulit di tangkap ketika mengawali cerita alam ghaib ( alam Malaikat dll ). Dengan materi berawal dari kajian syariat, tarekat, makrifat, dan hakikat.
Sampai pada kesimpulan pelajaran tersebut tidak harus di pelajari sesuai tahapan tetapi bisa langsung ke makrifat dan hakikat karena syariat tanpa pemahaman makrifat dan hakekat, umat Islam akan terus pada kedangkalan imannya.
Karena bukan seminar atau simposium, judul melebar kemana dan sang Kyai nampak siap untuk berdialog layaknya seorang guru yang Arif dan bijak.
Ketika semua sedang masuk dalam keseriusan berbagi ilmu, di majlis itu sangat menyengat bau dupa. Tidak kelihatan dimana dupa itu dibakar.
Karena tidak bisa mencium bau dupa perut merasa mual tetapi harus tetap bertahan.
– maaf P Kyai ini bau dupa ( _saya tidak berani bertanya lebih detil_ )
– ya mereka ( makhluk ghaib ) juga butuh mediasi untuk ikut berdiskusi. Kamu harus percaya dengan alam ghaib.
Judul syariat, tarekat, makrifat dan hakekat otomatis menepi ganti judul, dan itu dimaklumi oleh para tamu yang hadir
– apakah makhluk ghaib seperti jin bisa diajak diskusi P. Kyai.. ?
– lho dia makhluk biasa seperti kita kita juga ada tingkat kecerdasan yang berbeda beda juga sebagian suka ngobrol seperti saat ini dan mereka juga menjadi pendengar yang baik, sesekali bertanya juga.
Langsung saja masuk ke topik yang selama ini saya gelisahlan.
– apakah mereka jugalah yang berkolaborasi dengan dukun dukun ..
– ya, hanya ada dukun yang jujur bicara benar dan banyak dukun yang suka bicara ngawur. Contoh ngawur kalau dukun mulai meramal atas kejadian yang akan datang dan belum terjadi. Dukun yang kerjasama dengan sebangsa jin dan bisa meramal masa depan itu bohong.
– dukun bisa mengetahui sesuai info dari jin dan itu hanya sebatas yang jin ketahui.
Situasi disela oleh tamu lainnya jadi ingat, saya kenal seorang dosen UIN ( ngajar bahasa Arab ) menjadi rujukan kalau ada masalah terkait gangguan jin.
Sang dosen yang memiliki pondok juga memiliki beberapa jin dalam kendalinya. Ilmu tersebut di beri dan dimasukkan dalam dirinya dari seorang Kyai juga saat mondok di pesantren.
Jin dalam kendalinya bisa diperintah untuk chek lokasi jarak jauh dan setelah selesai pulang melaporkan hasil chek nya. Jin itu hanya tahu apa yang sudah terjadi tidak akan bisa mengetahui yang belum terjadi.
– bagaimana ceritanya dengan penguasa laut Selatan P Yai yang suka serem serem di kaitkan dengan kekuatan penguasa dan kekuasaan.
– hampir semua cerita itu hanya cerita karangan belaka. Nama Ratu Kidul ( laut selatan ) beda dengan Nyi Roro Kidul dan Nyi Blorong . Semuanya dari golongan jin dan yang saya tahu Ratu Kidul itu jin Islam ( putih ) dengan Nyi Roro kidul dan Blorong itu jin hitam ( kafir ).
Maka ada cerita Ratu Kidul laut selatan kerjasama dengan kerajaan Mataram Islam, dengan segala ceritanya, wajar wajar saja.
Lho sama ketika saya juga pernah dialog dengan makhluk jin yang mengaku aku putri Ratu Kidul laut selatan cerita juga sama.
– bagaimana dengan keadaan bangsa Indonesia saat ini P. Yai …
– kalau keadaannya terus begini itu juga info dari para jin dan sering di barengkan dengan cerita dari para leluhur. Berdasarkan ilmu titen memang akan terjadi Goro Goro.
Kalau sang penguasa terus mengumbar hawa nafsunya. Berkuasa bukan demi rakyat tetapi demi nafsu angkara murkanya.
Terkait dengan Presiden Jokowi jangan sampai ada yang suka membuat karangan ghaib yang neko neko karena semua juga di per-saksikan baik buruknya oleh alam ghaib. Itu tidak bisa di karang karang dan direkayasa.
Ingat ada tokoh mengatakan penguasa saat ini seperti Fir’aun juga dugaan kuat info dari barisan jin Islam, yang sedang mengikuti perkembangan negara saat ini
Ternyata bau dupa yang sangat menyengat hanya sebagai media makhluk ghaib yang datang ikut berdiskusi. Karena P Kyai sering terlihat seperti mendengarkan usulan dari makhluk ghaib yang ikut nimbrung dalam pertemuan. Wallahu a’lam.