Wakil Ketua Dewan Pembina sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (DPW PSI) DKI Jakarta Grace Natalie membuat gaduh dengan mengaitkan agama kasus penganiyaan anak pengurus GP Ansor Jonathan Latumahina, David Latumahina.
“Ciri khas pembuat gaduh. Tidak ada yang bahas agama David tapi dia giring ke masalah agama,” kata Habib Noval di akun Twitter-nya @NovalAssegaf.
Habib Noval mengatakan seperti itu menanggapi kicauan Grace Natalie: “Apapun agama David, dia adalah korban yang harus dibela. Tidak penting di-expose apa agama David, apa agama pelaku, dan lain-lain Apa yang menimpa David adalah tindakan kriminal yang harus dihukum seberat-beratnya!”
Pasalnya, kata Habib Noval, sejak awal tidak ada yang menginggung agama David. Alih-alih mempersoalkannya. Namun tanpa tedeng aling-aling, Grace malah ingin menghubungkannya dengan agama.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor meminta pihak kepolisian menjerat Mario Dandy Satrio dengan pasal yang lebih berat, karena menganiaya Cristalino David Ozora.
LBH Ansor menilai, pasal perencanaan pembunuhan bisa dikenakan kepada Mario Dandy Satrio.
“Kami saat ini kejarnya juga di Pasal 354 Pasal 355, di sana kan ada perencanaan. Sehingga bisa sampai perencanaan pembunuhan,” ungkap tim kuasa hukum David dari LBH Ansor, M Syahwan Arey kepada wartawan, Senin (27/2).
Syahwan Arey mengatakan, penganiayaan brutal yang dilakukan Mario Dandy Satrio telah direncanakan sejak awal.
Hal tersebut terungkap berdasarkan pemeriksaan kepada Mario Dandy Satrio dan temannya, Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan.
“Karena awalnya mereka sudah merencanakan untuk bertemu dengan korban. Dari situ, itu kita melihat CCTV yang beredar, itu sudah maksud ke sana (perencanaan) karena itu penganiayaan berat dengan tidak menggunakan emosional seperti manusia lagi. Ini tindakan itu sudah berindikasi ke sana (pembunuhan),” tegasnya.