Pemilihan presiden (Pilpres) 2024 menjadi pertarungan kepentingan Amerika Serikat (AS) dengan China di Indonesia. Kedua negara ini berebut pengaruh di Indonesia dalam investasi, budaya dan ideologi.
Demikian dikatakan pengaamat politik Muslim Arbi dalam pernyataan kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (24/2/2023). “AS tidak menginginkan China mempunyai pengaruh kuat di Indonesia,” ungkap Muslim.
Muslim mengatakan, secara geopolitik, AS berharap Presiden Indonesia terpilih 2024 bisa menjadi partner yang baik terutama dalam bidang perdagangan, politik, budaya, pertahanan dan ideologi. “Rezim Jokowi yang condong ke China membuat Indonesia tidak begitu nyaman,” jelas Muslim.
Kata Muslim, China pun tidak akan tinggal diam dengan gerakan AS di Indonesia pada Pilpres 2024. “China dengan jaringan di Indonesia menjagokan capres yang bisa melanjutkan kerja sama selama ini terutama keberadaan TKA,” ungkap Muslim.
China juga tidak menginginkan presiden Indonesia terpilih 2024 memulungkan para TKA dari negeri Tirai Bambu. “China tidak ingin ada sejarah terulang pengusiran warga China dari Indonesia,” papar Muslim.
