Tahun 2024 akan terjadi perubahan peta perpolitikan di Indonesia yang sangat signifikan. Dengan membanjirnya dukungan rakyat kepada Anies Baswedan, secara coattail effect (efek ekor jas) akan menjadikan partai-partai pengusung Anies akan jadi rebutan para pemilih. Partai-Partai yang akan moncer di Pemilu 2024 adalah Nasdem, PKS, Demokrat dan ditambah Partai Ummat. Sebaliknya, partai-partai pendukung Jokowi dipastikan akan terdegradasi ke papan menengah bahkan bisa ke papan bawah atau jadi partai gurem yang tidak lolos ke Senayan. P3 dan PAN terancam jadi partai gurem, karena baik kader maupun grass root -nya sudah dukung Anies.
Melihat dukungan masyarakat kepada Anies yang dari awal dimotori oleh Partai NasDem, ada peluang besar bagi NasDem untuk memuncaki perolehan suara menggeser PDIP, GOLKAR dan Gerindra.
Nasdem sebagai partai nasionalis tidak ayal lagi akan menjadi pilihan pertama pemilih nasionalis yang selain dukungan sebelumnya, akan dapat dukungan tambahan yang sangat signifikan baik dari pemilih pemula, pemilih dari pendukung Golkar, Gerindra dan PDIP. Kita saksikan bahwa banyak tokoh penting partai koalisi pemeriblntah yang bergabung dengan Nasdem. Demikian juga Nasdem dapat migrasi suara dari para kader dan grassroot Partai Golkar, Gerindran dan PDIP, mereka masuk Nasdem secara beramai-ramai karena ingin mendukung Anies.
Wadah yang paling favorit bagi golongan nasionalis adalah Nasdem dan Demokrat. Terkecuali, Golkar atau Gerindra secara cepat bisa berubah untuk mendukung Anies, maka kemumgkinan Golkar akan tetap dipilih oleh pemilih setianya. Berbeda dengan Gerindra yang karakter pemilihnya tak jauh berbeda dengan pemilih Nasdem dan Demokrat, maka pemilih Gerindra akan lari ke NasDem atau Demokrat. Sedangkan bagi pemilih Islam akan beralih ke PKS
Diprediksi NasDem akan memperoleh suara 18-20%, bisa menjadi Partai terbesar, minimal Partai Kedua setelah Golkar. PDIP sendiri hampir dipastikan tidak akan menjadi partai papan atas.
Pilihan kedua para pemilih nasionalis pendukung Anies adalah Demokrat. Demokrat selain tetap dipilih oleh pendukung setianya, juga akan dipilih oleh pemilih nasionalis dari pemilih pemula, limpahan suara dari pemilih Golkar, Gerindra, dan PDIP.
Diprediksi suara Demokrat akan naik menjadi 10-12 %
Pilihan ketiga pemilih pendukung Anies adalah PKS. PKS selain akan dipilih oleh pemilih Islam setianya juga akan mendapat tambahan pemilih dari pemilih pemula dan limpahan suara dari P3, PBB, dan sebagian kecil PAN.
Diprediksi suara PKS di Pemilu 2024 antara 10-12 %
Partai keempat pendukung Anies adalah partai baru yaitu Partai Ummat. Partai Umat akan dipilih oleh sebagian besar warga Muhammadiyah, pemilih pemula, dan limpahan suara dari pemilih PAN. Karena PAN sebelumnya didirikan oleh Amien Rais sehingga pilihan para loyalis Amien yang masih di PAN hampir dipastikan akan beralih ke Partai Umat, terutama setelah Partai Ummat menyatakan sebagai pendukung Anies dan menhidentikasi diri sebagai Partai politik identitas.
Diprediksi Parti Ummat akan meperoleh suara ,6-8% dan bisa masuk ke Senayan.
Diluar keempat partai itu, mereka yang selama ini menjadi pendukung Jokowi, maka dengan tidak dipilihnya Anies sebagai Capres, mereka akan ditinggalkan oleh rakyat yang hanya mau jika Anies jadi capresnya.
Tapi politik itu dinamis. Bisa jadi esok-lusa ada partai lain yang mendukunt Anies, sehingga peta politik bisa berubah, sesuai dengan tuntutan dan kehendak rakyat.
Yang hampir dipastikan, jika Pemilu cukup jurdil, Anies akan bisa menang satu putaran siapa pun yang jadi cawapresnya.
Semoga Allah memberikan pertolongan-Nya.
Aamiin
Bandung, 25 Rajab 1444
Sholihin MS