Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mempunyai empati terhadap tragedi Kanjuruhan dengan menyebut lain waktu ketika ditanya wartawan persoalan tersebut.
“Jokowi tidak mempunyai empati ketika ditanya wartawan kasus Kanjuruhan dan hanya dijawab lain waktu,” kata pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) kepada redaksi www.suaranasional.com, Jumat (10/2/2023).
Kata SBK, tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang tidak jelas kasusnya sampai sekarang. “Sejak awal, Jokowi hanya menyalahkan bangunan Stadion Kanjuruhan dan tidak meminta pertanggungjawaban PSSI maupun panitia,” papar SBK.
Menurut SBK, Jokowi akan diingat sebagai presiden yang sangat lemah dalam membela masalah hukum. “Ngelesnya Jokowi biasanya pihak presiden tidak bisa intervensi masalah hukum. Lagu lama yang selalu diungkapkan Jokowi,” ungkap SBK.
Sebelumnya, Jokowi tak mau berkomentar mengenai Tragedi Kanjuruhan Malang yang menewaskan setidaknya 135 orang pada Oktober 2022 silam.
Lima dari enam tersangka tragedi tersebut saat ini telah menjalani sidang di Pengadilan Negeri Surabaya.
Saat wartawan meminta Jokowi untuk menanggapi laporan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF). Jokowi belum pernah bersuara lagi mengenai tragedi itu, setelah hasil investigasi dibuka ke publik.
“Saya jawab di lain waktu,” kata Jokowi saat menyudahi jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/2).