Tantang Anies Mengatakan FPI & HTI Ormas Terlarang, Pernyataan Provokatif PSI serta Memecah Belah Bangsa

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie provokatif dan memecah belah bangsa dengan menantang Anies Baswedan untuk menyatakan FPI dan HTI sebagai ormas terlarang.

“Kalau mau men-challenge Anies Baswedan, mengapa tantangan itu bersifat memecah belah umat Islam dan provokatif?Kenapa tidak men-challenge Anies Baswedan, kenapa tidak menantang berani tidak Anies Baswedan menghukum mati koruptor setelah menjadi Presiden? kenapa tidak menantang berani tidak Anies Baswedan membatalkan Proyek Kereta Cepat dan Proyek IKN yang unfaedah, setelah menjadi Presiden?” kata Sastrawan Politik Ahmad Khozinudin kepada redaksi www.suaranasional.com, Senin (6/2/2023).

Kata Khozinudin, Grace harusnya menantang Anies untuk berani mengusir TKA China di Indonesia ketika menjadi Presiden Indonesia.

“Atau setidaknya, menantang Anies Baswedan berani tidak memutus kerjasama dengan asing dan aseng? Mengambil seluruh tambang yang dikuasai asing dan aseng? atau mengusir seluruh TKA China?” paparnya.

Grace malah sibuk bicara politisasi agama dan politik identitas. Grace menuduh Anies bersekutu dengan kelompok intoleran.

“Aneh, PSI koar-koar anti politik identitas, anti intoleransi, nyatanya memicu konflik identitas dan sikap intoleran kepada HTI & FPI. Apa salah FPI dan HTI? Apa HTI dan FPI nggarong APBN? Kok seperti najis saja ada di negeri ini. Padahal, HTI & FPI adalah bagian dari anak bangsa yang juga ingin berkontribusi untuk negeri,” paparnya.

Kata Khozinudin, HTI dan FPI bukanlah partai politik. Keduanya tidak memiliki kader yang menjadi Caleg, atau terlibat dalam koalisi partai politik untuk memberikan dukungan pada Capres tertentu. Jadi, keduanya tidak terlibat politik praktis dalam Pemilu.

“Namun anehnya, dalam konstelasi Pilpres 2024, HTI & FPI masih saja terus mendapatkan serangan politik dari politisi sekuler. Sebelumnya, Hermawi Taslim dari NasDem yang memfitnah HTI & FPI sebagai Ormas terlarang,” pungkasnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News