Jakarta-Kinerja Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono selama kurun waktu 100 hari pertama kerjanya dinilai banyak membuat terobosan. Mulai dari membuka pengaduan langsung hingga membangun tembok laut raksasa, kinerja beliau dalam tiga bulan pertama sangat banyak gebrakan dan terobosan yang sebelumnya sulit dilakukan. Dalam waktu 100 hari terakhir Jakarta sudah alami banyak perkembangan sejak dipegang Pj Gubernur Heru, Hal itu diungkapkan Drs Primus Wawo, MSi Pengamat Sosial dan Perkotaan kepada awak media, Jumaat, 27/1/2023 di Jakarta.
“Saya melihat kerja Pak Heru ini luar biasa, dalam tiga bulan pertama sudah bisa membuat banyak gebrakan dan terobosan yang sebelumnya sulit dilakukan oleh Gubernur yang lalu,” ungkap Primus Wawo.
Primus juga menuturkan, bahwa kerja nyatanya tersebut, dapat dilihat misalnya terkait sodetan kali Ciliwung yang dalam lima tahun terakhir nasibnya digantung dan tidak jelas. Namun, ditangan beliau yang baru beberapa bulan menjabat, sodetan tersebut berjalan.
Selain itu, lanjut Primus, Heru Budi Hartono juga terlihat fokus dan bekerja keras mengurangi kemacetan serta melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan menggenjot transportasi massal seperti MRT dan LRT.
“Memang beliau ini tipe orang yang GPL (Gak Pake Lama), beliau melihat jika memang urusannya harus kerjasama dengan pusat, ya dia lakukan, dia sinergikan, dan memang masalah Jakarta ini tidak bisa kan dipikirkan sendirian, harus kerjasama. Pak Heru sukses sinergikan Pemprov dengan Pusat,” ucapnya
Primus juga menambahkan masalah saat ini beliau juga tengah fokus pada persiapan proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa yang akan dibangun di Utara Jakarta. Tanggul ini diprediksi mampu menahan gelombang air laut dan menjadi solusi mengatasi banjir rob, selain itu beliau juga menggencarkan dan memantau langsung program normalisasi sungai atau kali yang melintasi wilayah Provinsi DKI Jakarta, sebagai langkah mencegah banjir. Tidak hanya itu, pembangunan tanggul pantai untuk Pengendalian Terpadu Ibu Kota atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) itu juga merupakan ikhtiar beliau dalam rangka menyiapkan pengembangan wilayah pesisir tersebut.
“Artinya masyarakat pesisir juga harapannya jadi semakin tumbuh, kesejahteraannya juga kita yakini meningkat karena ada dari pusat juga akan turun tangan ikut kelola laut dan perikanan lewat program ekonomi biru,” ungkapnya.
Adapun terobosan lainnya, lanjut Primus, sejak dilantik sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta, beliau langsung turun langsung ke lokasi (blusukan), menggalakan kembali Jumat menanam, Inspeksi mendadak (Sidak) ke kantor pemerintah seperti Kelurahan, Kecamatan, SKPD dan lainnya, kemudian melakukan penyegaran jajaran birokrasi baik dilingkungan kerja Pemprov DKI Jakarta, maupun di jajaran direksi BUMD, hal ini merupakan langkah beliau dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akselarasi pembangunan, peningkatan kualitas pelayanan masyarakat dan juga untuk mencegah terjadinya korupsi, kolusi, serta nepotisme yang ditengarai menjadi salah satu penyakit akut yang menghambat pembangunan di Provinsi DKI Jakarta
“Enggak perlu banyak bicara tapi kerjanya kelihatan. Misalnya sodetan Kali Ciliwung, MRT, LRT hingga pengolahan sampah Bantargebang digeber biar tuntas dalam waktu tidak lama lagi, dan yang hal paling fenomenal dan akan melekat di benak warga Jakarta adalah Pak Heru berhasil menyatukan dua kubu ormas Betawi paling besar yang sejak periode sebelumnya berselisih, lalu sekarang bisa Islah, kalau bicara soal pengentasan kemiskinan, beliau juga sangat serius memberikan perhatian tersebut, dengan program yang juga sudah dituangkan di APBD tahun 2023 ini,” pungkas Drs Primus Wawo, MSi yang juga salah satu tokoh masyarakat NTT di Jakarta.