Joko Widodo (Jokowi) mempunyai harapan terakhir untuk mendapat perlindungan dari para relawan dan ‘cebong’ setelah tidak berkuasa.
“Setelah Jokowi pensiun, para perwira pilihan Jokowi tersebut pasti dicopot atau cari selamat sendiri. Tidak ada satupun yang berani melindunginya karena mereka orang lemah, perwira yang tidak mendapat “pengakuan” dari teman dan para prajuritnya. Harapan terakhir Jokowi tinggal dari relawannya. Yaitu Projo dan sejenis cebong lainnya,” kata pemerhati politik Faisal Lohy, Kamis (15/12/2022).
Kata Faisal, para relawan Jokowi tidak mempunyai jiwa militan dan hanya kelompok pemandu sorak serta tidak mempunyai ideologi dalam perjuangan.
“Mereka bukan relawan militan, melainkan gerombolan yang dimobilisi. Bergerak karena “ada apanya”. Cebong sulit digerakan tanpa iming-iming uang dan pembagian goodybag (berisi kaos dan sembako). Relawan seperti ini mustahil mau dimobilisasi sebagai tameng hidup ketika Jokowi jadi bidikan politik setelah dia pensiun. Sejatinya mereka cuma pasukan hura-hura,” paparnya.
Setelah Jokowi tak berkuasa, kata Faisal, para taipan yang selama ini mendukung pencitraan mantan Wali Kota Solo itu juga pasti kabur. “Karena yang namanya pengusaha pasti kutu loncat. Selalu menempel kepada siapapun yang berkuasa,” jelasnya.
Menurut Faisal, TNI dan Polri tidak akan melindungi Jokowi setelah pensiun. Karena sudah jadi rahasia umum, selama jadi presiden, Jokowi telah merusak pola karir para perwira.
“Jokowi memilih perwira-perwira di posisi strategis hanya karena faktor kedekatan pribadi dan para penjilatnya. Ini merusak soliditas TNI dan Polri,” pungkasnya.