Pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Jawa Barat (Jabar) dari jaringan Jamaah Ashorut Daulah Daulah (JAD) dan terafilasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
“Dari motor pelaku terlihat ada lambang ISIS. Ini kelompok lama Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan terafililasi ISIS. Motifnya tertulis di motor KUHP. hukum syirik/kafir perangi para penegak hukum setan dengan menyitir QS attubah ayat 29. Dari targetnya kantor polisi dan simbol-simbol negara,” kata mantan teroris Sofyan Tsauri kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (7/12/2022).
Sofyan mengatakan, pelaku penggendong bahan peledak sehingga punggung dan perut terurai. Pelaku menggunakan bahan Triacetone Triperoxide (TATP) yang mudah meledak. “Sebetulnya bahan ini tidak direkomendasikan para pelaku bom bunuh diri. Biasanya bahan ini digunakan anak-anak dari Bandung, Garut, Tasikmalaya seperti bom di Kampung Melayu 2017,” paparnya.
Sofyan mengatakan, bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung beroperasi one wolf apalagi mudah menggunakan bahan peledak. “Sekarang bisa berimprovikasi sendiri. ini yang menjadi kesulitan Densus 88 untuk mencegah aksi terorisme,” ungkap Sofyan.
Kejadian di Polsek Astana Anyar, kata Sofyan, membuktikan radikalisme dan terorisme menjadi ancaman nyata bagi bangsa Indonesia.
Sebagaimana diketahui ledakan yang diduga bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar Kota Bandung pada Rabu, 7 Desember 2022 pagi.
Ledakan tersebut dibenarkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan
“Iya di Astana Anyar,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Ramadhan pun meneyebut diduga teror tersebut merupakan aksi bom bunuh diri. “Diduga bom bunuh diri,” katanya.
Akibat ledakan tersebut terdapat satu orang meninggal dunia, tiga luka berat, dan empat luka ringan.