Hasil Lembaga Survei Indokator (LSI) yang menyebut kenaikan suara Anies Baswedan cukup signifikan menunjukkan rakyat menginginkan perubahan dan perbaikan Bangsa Indonesia.
“Hasil survei terbaru yang dirilis Lembaga Survei Indikator (LSI) elektabilitas Anies pasca deklarasi naik tajam sangat masuk akal. Ini mengindikasikan masyarakat memang menginginkan perubahan dan perbaikan,” kata Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (1/12/2022)
Kata Jamiluddin, kenaikan elektabilitas Anies tercermin pada sambutan masyarakat. Mereka datang berduyun-duyun tanpa dibayar. Ini menjadi indikasi kuat dukungan masyarakat memang murni dan menginginkan Anies menjadi presiden.
“Peluang elektabilitas Anies akan terus meroket seiring kerja politik yang dilakukannya. Semakin sering Anies ke daerah, akan semakin meningkat elektabilitasnya,” paparnya.
Keniakan elektabilitas Anies ditakuti kompetitornya. Karena itu, Anies sudah sudah mulai dibatasi geraknya dengan pembatalan izin kegiatan di Jawa Barat , Aceh, dan Riau. “Cara-cara seperti itu lazimnya terjadi di negara otoriter. Aktifitas yang dilakukan pihak-pihak di luar rezim umumnya dibatasi,” paparnya.
Hanya saja praktek menjegal Anies akan membuat mantan Rektor Univresitas Paramadina Jakarta itu semakin dicintai masyarakat. Semakin Anies dibatasi, elektabilitas Anies akan makin meroket.
“Jadi, lebih baik membiarkan Anies menemui masyatakat. Sebab, negeri ini menganut demokrasi, yang sangat mengharamkan praktek represif. Hal itu kiranya harus dipahami pemerintah daerah,” pungkasnya.