Skenario Jahat di Balik Rencana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

Oleh: Sutoyo Abadi (Koordinator Kajian Politik Merah Putih)

Sejak munculnya tuntutan negara kembali ke UUD 45 asli, oleh sebagian masyarakat dan didukung beberapa pernyataan para Jendral (purn l) TNI tiba-tiba terdengar dari istana merespon akan memenuhi aspirasi tersebut dengan lahirnya dekrit kembali ke UUD 45 asli tentu menjadi berita gembira sebagian tokoh masyarakat, pengamat politik dan masyarakat pada umumnya.

Tiba tiba di hentakan pernyataan Ketua DPD RI Bung Nyala Mattalitti mengatakan antara lain … mengusulkan penundaan pemilu… dan menyarankan agar Presiden Jokowi menambah dua tahun masa jabatan, kata LaNyalla dalam sambutannya di Munas XVII HIPMI, Senin (21/11/2022).

Ucapan yang disampaikan langsung di depan Presiden Jokowi itu ternyata tidak berdiri sendiri dan tidak sesederhana hanya alasan Covid waktu Presiden tidak maksimal waktunya maka perlu penambahan waktu atau masa perpanjangan masa jabatannya.

Demikian juga wacana istana merespon akan mengeluarkan dekrit presiden kembali ke UUD 45 asli, tidak semata mata keinginan seorang negarawan yang ingin mengembalikan negara ada rel konstitusi UUD 45 asli, karena penyimpangan UUD 2002.

Diduga kuat ada rencana busuk yang direncanakan oleh Oligarki dan keinginan Xi Jinping ( China ) yang tidak menghendaki ada Pilpres 2024 dan menghendaki adanya perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo.

Rencana perpanjangan masa jabatan Presiden juga bukan untuk kepentingan bargaining posisition dengan Dekrit, tetapi ada rencana oligarki akan bermain di adendum paska dekrit kembali ke UUD 45 asli di keluarkan.

Dari sana harus ada klausul adendum bahwa Presiden bisa menjabat tiga kali, mungkin juga akan ada klausul adendum terus bisa dipilih sepanjang MPR memilihnya, persis seperti zaman Suharto.

Sejarah kelam kepartaian yang selama ini bisa disatukan dalam satu kolam koalisi gemuk di Istana diyakini oleh oligarki akan bisa dikendalikannya

Tidak terlalu rumit untuk dikenali dalam logika politik transaksional mereka semua akan dibeli. Bukan hanya partai yang akan dibeli tetapi semua anggota MPR yang telah memiliki suara memilih Presiden akan dibeli, berapapun harganya.

Silahkan amati kedepan akan ada dukungan penambahan jabatan Presiden dan Pilpres 2024 dari para pejabat negara. Meluas dari para tokoh masyarakat dan tokoh politisi dan tokoh lainnya, yang sudah terkontaminasi. Kalau itu sudah muncul mari kita catat mereka semua pasti sudah jatuh jadi boneka Oligarki.

Rencana yang sudah matang diatas apakah akan berjalan mulus, kuasa Tuhan YME adalah kuasa diatas rekayasa makhluk manusia yang lemah tetapi suka berbohong dan menyombongkan diri.

Secara lahiriah skenario diatas pasti sudah tercium oleh Amerika ( AS ) dan pastilah AS tidak akan tinggal diam Indonesia menjadi boneka China.

Ego Presiden dan Oligarki yang merasa telah menguasai kekuatan TNI dan Polri sebagai tameng kekuasaannya, tidak akan kuat kalau rakyat sudah marah dan muncul sebagai kekuatan people power atau Revolusi yang bangkit melawan penguasa.

Semoga Tuhan YME  menjaga negara Indonesia  berdasarkan Pancasila dan UUD 45, tetap terjaga dan tetap dalam lindungan kekuasaan dan Ridlo-Nya. Aamiin YRA.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News