Beberapa pemilik lembaga survei dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana pada September 2022.
Pertemuan itu dibenarkan oleh Executive Director Charta Politika Yunarto. “Dia (Jokowi) ingin tahu data survei terakhir di kami seperti apa. Tapi Jokowi itu fokus utamanya adalah kepuasan publik, lalu efeknya secara elektoral seperti apa. Terus siapa-siapa saja yang naik elektabilitasnya,” imbuh Yunarto dikutip dari detikx.
Jokowi memanggil beberapa pemilik lembaga survei untuk menanyakan elektabilitas Puan Maharani. Jokowi, kata sumber ini, menanyakan kemungkinan elektabilitas Puan naik sampai 12,5 persen pada akhir tahun.
“Semuanya bilang, ‘Nggak mungkin, jangankan 12,5 persen. 5 persen saja nggak mungkin,’” ungkapnya dikutip detikx.
Pada 31 Mei 2018, Presiden Jokowi pernah mengumpulkan pengamat politik dan lembaga survei di istana merdeka.
(Pertemuan tadi) Lebih pada masukan pengamat politik junior dan senior (mengenai) apa aja kondisi terkini, problem yang harus diberesin yang sifatnya aktual atau sistem,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/5/2018).
Menurut Yunarto, selama pertemuan Jokowi hanya menjawab pertanyaan pengamat politik dan pengurus lembaga. Sementara pengamat politik senior lebih banyak memberikan masukan terkait efektivitas hubungan lembaga parlemen dengan kepresidenan.
“Termasuk masalah masalah hoax. Jadi malah tidak ada Stressing issue apa-apa,” sambung dia