Rezim Joko Widodo (Jokowi) mempunyai prestasi membungkam DPR dan meminggirkan kekuatan politik Umat Islam.
“Rezim Jokowi mempunyai prestasi sukses membungkam suara kritis DPR sebagai konsekuensi dari partai mayoritas yang terkooptasi dalam partai koalisi pemerintah. Mengubah sistem presidensial menjadi quasi parlementer dan DPR yang berfungsi sebagai “tukang stempel” di pinggir jalan,” kata pemerhati politik Rizal Fadillah kepada redaksi www.suaranasional.com, Senen (17/10/2022).
Kata Rizal, Rezim Jokowi sukses meminggirkan kekuatan politik umat Islam. Isu terorisme, radikalisme dan intoleran menjadi senjata efektif untuk melumpuhkan.
“Moderasi menjadi jalan untuk sekularisasi dan de-Islamisasi. Atau sekurangnya melakukan rezimintasi faham agama melalui politik belah bambu, satu diangkat lainnya diinjak,” tegas Rizal.
Menurut Rizal, pemerintah sukses membungkam media. Media cetak dan televisi sakit gigi dan tidak mampu memberitakan sikap kritis kepada pemerintah apalagi suara oposisi. Demonstrasi buruh, mahasiswa, umat, dan elemen rakyat lain nyaris tidak pernah terberitakan.
“Rezim Jokowi sukses dalam membunuh media informasi. Hanya media sosial yang masih mampu berkelit,” tegas Rizal.
Rezim Jokowi sukses membuat sepi investasi dan sibuk menumpuk hutang luar negeri. Proyek mangkrak dan mubazir menjadi fenomena dari realisasi program ekonomi.
“Jurang kesenjangan yang semakin menganga. Ekonomi pribumi sulit mengimbangi dominasi dan penguasaan asing dan aseng. Sumber daya alam dieksploitasi habis-habisan demi memperkaya para pemilik modal,” pungkas Rizal.