Buzzer mencari duit dan menari di atas kematian dengan tidak mengecam oknum aparat yang terlibat dalam tragedi Kanjuruhan.
“Saya perhatikan kicauan para buzzer menyalahkan suporter dan membela oknum aparat di tragedi Kanjuruhan. Buzzer mencari duit dan menari di atas kematian,” kata pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) kepada redaksi www.suaranasional.com, Senen (3/10/2022).
Menurut SBK, rakyat makin tahu karakter Buzzer yang selalu menyalahkan masyarakat. “Buzzer dibayar untuk membela tuannya,” paparnya.
Kata SBK, tragedi Kanjuruhan disebabkan oknum aparat yang menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton. “Berdasarkan peraturan FIFA gas air mata tidak boleh dipakai dalam menangani penonton sepak bola di lapangan,” tegas SBK.
SBK mengatakan, masyarakat berharap besar kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 183 manusia. “Kapolda Jatim maupun Kapolresta Kota Malang harus mengundurkan diri atau dipindah atas tragedi ini,” papar SBK.