Indonesia di bawah Rezim Joko Widodo (Jokowi) sudah dikuasai asing dan aseng di bawah kendali kekuatan oligarki.
“Negara sudah dikuasai asing dan aseng dengan kekuatan oligarki. Mereka telah menguasai hasil tambang, hutan, minyak, air dan tanah,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (21/9/2022).
Kata Sutoyo, Indonesia sudah dikuasai asing dan aseng berdasarkan laporan Bank Dunia pada 15 Desember 2015, sebanyak 74 persen tanah di Indonesia dikuasai oleh 0,2 persen penduduk ini pemilikan tanah paling ekstrim di dunia.
Berdasarkan pengalaman di Afrika Selatan, 5 persen penduduk kulit putih menguasai 50 persen tanah, negaranya bubar. Sedangkan di Indonesia 0.2 % menguasai 74 % di Indonesia”.
“Tidak bisa dibantah negara sudah SOS “Save Our Ship” (Selamatkan Kapal Kami), atau “Save Our Souls” (Selamatkan Jiwa Kami),” jelasnya.
Sutoyo mengatakan, negara ini sudah terlalu lama dijalankan dengan cara yang salah, secara sewenang-wenang dan tanpa perlawanan.
“Banyak hal yang salah dilakukan oleh pemerintah. Ketika diberi saran oleh rakyat bahkan oleh para pakar sesuai bidangnya masing-masing, mereka menutup telinga, membutakan mata dan nuraninya, menutup kritik tampil jumawa seolah olah serba bisa dan tahu semuanya,” ungkapnya.
“Those who criticize are permanently removed in the wrong way. various ways have been done, including the correct way. Did it work? So i chose to be a martyr to make a change by slapping their face.” (Berbagai cara telah dilakukan, termasuk dengan cara yang benar. Apakah itu berhasil? Jadi, saya lebih memilih menjadi martir untuk membuat perubahan dengan menampar wajah mereka),” tuturnya dalam akun twitter @bjorka, Ahad (11/9/2022).
Prof Salim Said mengatakan bahwa, negara Indonesia sekarang ini dikuasai oleh oligarki. “Saya takut bahwa banyak yang dilakukan oleh Jokowi itu, adalah akomodasi dia terhadap banyak group-group oligarki,” ucapnya.
Bahkan kata Prof Salim Said, oligarki juga telah menguasai pak Jokowi.
“Negara kita sekarang dikuasai oleh para Oligar termasuk pak Jokowi. Saya tidak tahu dia sadar atau tidak,” katanya”.
Dalam perjalanan waktu negara kita saat ini dalam bahaya besar menuju failed state.
“Demo mahasiswa dan rakyat sedang berlangsung, tuntutan turunkan BBM, itu hanya kejadian kecil dari kerusakan negara yang sedang terjadi. Tanpa fokus tuntutan perubahan total , semua akan sia sia. Bahkan Presiden seperti menantang akan berapa lama kalian berdemo. Dibalik kata ada makna kalian akan kelelahan dan akhirnya menghilang,” paparnya.
Demo harus fokus pada tujuan kembalikan negara sesuai konstitusi UUD 45.
“Dan tuntutan perubahan ke negara harus kembali normal harus fokus kembali ke UUD 45 asli dan kembalikan Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah hidup bangsa Indonesia,” pungkasnya.