Oleh: Sutoyo Abadi (Koordinator Kajian Politik Merah Putih)
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat secara resmi membuka Silaturahmi Nasional (Silatnas) Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) Tahun 2022 yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, pada Jumat, 5 Agustus 2022. Presiden sudah mengeluarkan pernyataan menantang mahasiswa / rakyat kenaikan BBM akan demo berapa bulan .. ?
Kesombongan Presiden menantang kekuatan mahasiswa, akibat alam pikiran Presiden sangat kering dan tidak paham sejarah pergerakan mahasiswa pasti muncul saat negara dalam kondisi kritis ketika kekuasaan mulai berubah mematikan demokrasi dan menjadi tirani.
Kekritisan sikap kaum pergerakan yang di dominasi mahasiswa sebagai Agent of Change dalam menyuarakan ketidak-adilan yang terjadi di masyarakat merupakan bagian dari kekuatan natural dalam catatan sejarah perjalanan panjang perjuangan Negara Republik Indonesia.
Tantangan Presiden Jokowi untuk demo berapa lama, di jawab dengan sangat masif di beberapa daerah Indonesia, khusus nya di ibukota Jakarta.
Kekuatan mahasiswa pasti akan menjadi magnit kekuatan rakyat akan bergabung didalamnya adalah bagian dari jawaban tantangan serta panggilan sebagai Agent of Change.
Demi menjaga marwah serta cita-cita reformasi perjuangan pada tahun 1998, gerakan mahasiswa menamakan diri : BJORKA ’98 (Barisan Jaringan Organisasi Kampus ’98). Akan berjuang dan bergerak sampai rezim ini tumbang. Bjorka sendiri sebuah Hacker yang sedang bergerak meretas data data peka negara dan para pejabat negara
Dampak kenaikan harga BBM pun dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, seluruhnya merasa hidup makin sulit pasca kenaikan yang dipaksakan itu. Kenaikan BBM telah melukai rakyat banyak dengan segala permasalahan yang ditimbulkan.
“Sesungguhnya bangkit nya gerakan mahasiswa ( yang tidak bisa dipercepat dan ditunda ), bukan semata kenaikan BBM, sesungguhnya mahasiswa sudah merasakan bahwa negara kita saat ini dalam bahaya besar menuju failed state. Negara kita hari ini hampir penuh dikuasai oligarki politik dan oligarki ekonomi”.
Melahirkan kesadaran mahasiswa bahwa rezim ini hanyalah proxy boneka dari sebuah kekuatan besar oligarki .
Dipastikan gerakan demo mahasiswa dengan kekuatan rakyat lainnya tidak boleh dipandang sebelah mata, gerakan akan semakin membesar dan arah pergerakan mahasiswa / rakyat akan sampai rezim ini jatuh / tumbang.
