Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul ikut mengomentari para demonstran yang menolak kenaikan harga BBM.
“kadrun ini minta Pak Joko Widodo Presiden RI mundur ha ha ha makin sakit masuk lagi RS ha ha ha Wassalam,” kata Ruhut di akun Twitter-nya @ruhutsitompul, Rabu (7/9/2022).
Ruhut mengatakan seperti itu menanggapi berita dari viva berjudul “Demo Tolak Kenaikan BBM, Serikat Pekerja Minta Jokowi Mundur”
Ruhut menilai rakyat Indonesia tidak mempermasalahkan kebijakan pemerintah Jokowi menaikkan harga BBM.
“Sebahagian besar Rakyat Indonesia❤️tercinta bisa mengerti mengapa Pemerintahan Bpk Joko Widodo Presiden RI harus menaikkan harga BBM tolong jgn mau terprovokasi sama Pendemo dan👺kadrun MERDEKA🤟👍🙏🇮🇩,” tegas Ruhut.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai kenaikan harga BBM subsidi dilakukan di waktu yang tidak tepat.
Terutama jenis Pertalite. Masyarakat jelas belum siap menghadapi kenaikan harga Pertalite menjadi Rp 10 ribu per liter,” ucapnya, Sabtu (3/9/2022) dikutip dari Tempo.
Dampaknya, kata Bhima, Indonesia bisa terancam stagflasi, yakni naiknya laju inflasi yang signifikan tetapi tidak dibarengi dengan terbukanya kesempatan kerja.
Bhima menjelaskan persoalan ini bukan hanya soal harga energi dan kenaikan biaya transportasi kendaraan pribadi. Sebab, hampir semua semua sektor usaha akan terdampak dari kenaikan harga BBM ini.