Polri yang tereduksi dengan munculnya berbagai kasus yang dilakukan anggotanya sampai menimpa Irjen Ferdy Sambo merupakan representasi Joko Widodo (Jokowi) yang penuh ironi dalam memimpin negeri ini.
“Tereduksinya Polri menjadi representasi Jokowi yang penuh ironi dalam memimpin negara ini,” kata mantan Presidium GMNI Yusuf Blegur kepada redaksi www.suaranasional.com, Rabu (24/8/2022).
Kata Yusuf, Polri seperti harus menghadapi situasi dan kondisi yang berada pada “point of no return”, untuk menyelamatkan institusi, rakyat, negara dan bangsa.Tak cukup sekedar operasi bersih-bersih diri dari polisi bertabiat penghianat dan yang menjadi irisan mafia atau oligarki.
“Polri yang telah menjadi bagian dari sindikasi penjahat yang membajak konstitusi dan memengaruhi politik kekuasaan. Tidak ada pilihan lain, selain merombak total personal dan sistem yang ada pada polri,” paparnya.
Yusuf mengatakan, negara dan semua kewenangan yang kompeten terhadap Polri, termasuk presiden dan DPR harus berani membuang orang jahat dan menyelamatkan orang baik secara terintegrasi dan komprhensif di kesatuan korps kepolisian yang ada tanpa terkecuali.
Ferdy Sambo dan komplotannya, semua yang bersentuhan dengan domain interest dan konflik kepentingan internal, serta akses dan sumber cengeraman oligarki harus diamputasi. Termasuk semua petinggi Polri yang terkontaminasi dan memainkan peran “the invicible hand”.
“Jika terbukti dan valid data keterlibatannya, para mantan kapolri termasuk kapolri yang menjabat sekarang dimana kasus Ferdy Sambo menguak, mutlak diambil tindakan tegas,” jelas Yusuf.