Oleh: Tarmidzi Yusuf (Pegiat Dakwah dan Sosial)
Teka-teki siapa pemilik Toyota Land Cruiser hitam yang pernah disebut-sebut berada di KM 50 saat peristiwa pembunuhan dan pembantaian 6 (enam) Laskar FPI dalam tulisan penulis beberapa bulan lalu mulai ada titik terang. Dua tulisan tersebut bertajuk tentang, “PKI Bantai Enam Jenderal, Jenderal Bantai Enam Laskar” (28/9/2021) dan “Diduga Ada Jejak Jenderal di Pembantaian 6 Anggota Laskar FPI (7/6/2021). Kemarin penulis mengangkat tentang, “Duren Tiga Buka Potensi Misteri di KM 50.”
Toyota Land Cruiser memang bukan kendaraan biasa. Disamping harganya miliaran, juga dikenal sebagai kendaraan yang sering ditumpangi pejabat selevel gubernur, jenderal bintang dua bahkan menteri.
Kemarin viral foto Toyota Land Cruiser di media sosial. Lengkap dengan nomor polisi yang berseri RFP dan ajudan seorang jenderal. Konon kabarnya milik jenderal bintang dua yang sedang tersandung kasus.
Berkembang pula isu yang katanya valid A1. Konon kabarnya info dari seorang jenderal purnawirawan kepolisian. Berita yang menyebutkan kalau jenderal bintang dua tidak ditahan di Mako Brimob. Persis isu yang dulu sempat beredar tentang penahanan Ahok di Mako Brimob. Wallahua’lam benar tidaknya.
Andaikata berita tersebut benar ataupun hoaks, ini menunjukkan bahwa jenderal bintang dua tersebut punya kartu truf. Dia mengetahui SKANDAL BESAR di negeri ini yang selama ini disembunyikan. Apalagi dia pernah memimpin Satuan Tugas Khusus yang menangani isu-isu sensitif. Sedikit banyak dia paham betul apa yang sedang terjadi di negeri ini. Termasuk dugaan keterlibatan beberapa jenderal dan elit penguasa tertentu dalam pembunuhan dan pembantaian 6 (enam) Laskar FPI.
Kartu truf yang bisa menggegerkan negeri ini. Tidak menutup kemungkinan akan membongkar SKANDAL besar rezim yang sedang berkuasa. Bisa-bisa berpotensi menimbulkan gejolak baru di kekuasaan.
Wajar bila publik mulai curiga. Jenderal bintang dua sengaja ‘dilepas’ untuk menyelamatkan dugaan keterlibatan beberapa jenderal kepolisian dan jenderal angkatan darat di kasus yang super kejam dan sadis, yaitu pembunuhan dan pembantaian 6 (enam) Laskar FPI.
Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga. Muhamad bin Wasi’ rahimahullah muridnya Anas bin Malik, berkata, _“Seandainya dosa-dosa itu ada baunya maka tidak seorangpun yang mau duduk bersamaku.”
Ibarat peribahasa. “Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu akan jatuh juga.” Sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti akan terjatuh juga.
Kita sering pula mendengar sebuah peribahasa, “Hujan sehari menghapus kemarau setahun”, atau peribahasa yang lain, “karena nila setitik, rusak susu sebelanga.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: كُلُّ أُمَّتِي مُعَافَاةً إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ، وَإِنَّ مِنَ الْإِجْهَارِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ فِي اللَّيْلِ عَمَلًا، ثُمَّ يُصْبِحَ، وَقَدْ سَتَرَهُ رَبُّهُ، فَيَقُولُ: يَا فُلَانُ قَدْ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا، وَكَذَا، وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ، وَيَبِيتُ فِي سِتْرِ رَبِّهِ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Setiap ummatku diampuni kecuali mujahir (orang yang membuka aib sendiri), dan termasuk perbuatan membuka aib, seperti seorang hamba yang melakukan sebuah perbuatan pada malam hari kemudian keesokan harinya ia berkata, ‘Wahai, fulan ! Tadi malam aku telah melakukan ini dan itu,’ padahal malam harinya Allah menutupi perbuatannya, akan tetapi keesokan harinya ia membuka penutup yang Allah telah berikan”. [HR. Muslim]
Drama berepisode-episode peristiwa KM 50, pelan dan pasti Allah Ta’ala akan bongkar satu persatu. Bermula dari kasus Ferdy Sambo di Duren Tiga berpotensi membuka tabir misteri dugaan keterlibatan beberapa jenderal di KM 50.
Wallahua’lam bish-shawab.
Bandung, 15 Muharram 1444/13 Agustus 2022