Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berkuasa justru atas nama Pancasila menindas Papua dan tidak menggunakan dialog dalam menyelesaikan konflik di Bumi Cendrawasih.
“Pernyataan Megawati bahwa Pancasila diganti Indonesia bagian Timur lepas terbantahkan dengan kelakuan PDIP berkuasa atas nama Pancasila mengirimkan tentara dan polisi untuk menindas Papua. Kelakuan PDIP justru mempercepat Papua lepas dari Indonesia,” kata aktivis politik Rahman Simatupang kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (11/8/2022).
Menurut Rahman, secara de fakto, rakyat Papua sudah lepas dari Indonesia. “Coba diadakan survei, mayoritas warga Papua ingin lepas dari Papua,” ungkapnya.
Kata Rahman, sila kedua dari Pancasila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab tidak diterapkan di Papua. “Bumi kekayaan Papua diambil, sedangkan rakyatnya tidak dimanusiakan bahkan Megawati sendiri rasis terhadap Papua,” paparnya.
Megawati Soekarnoputri menyatakan Indonesia akan terpecah apabila ada yang ingin mengganti Pancasila. Ia bertaruh Indonesia bagian timur akan lepas jika itu terjadi.
Mega mengatakan para pemimpin bangsa dahulu adalah pahlawan yang luar biasa karena mampu menyatukan Indonesia dengan lahirnya Pancasila.
“Saya bilang ada orang yang mau ganti Pancasila, begitu diganti taruhan sama saya, kalau orang itu mau ketemu saya silahkan ketemu, taruhan bagian timur pasti lepas, pasti lepas,” kata Mega dalam Napak Tilas Ratu Kalinyamat Pahlawan Maritim Nusantara yang digelar TNI AL di geladak KRI Dewaruci, Jakarta, Kamis (11/8).