Ratusan bunda aspirasi melakukan demonstrasi di depan Kedubes AS mendukung resolusi PBB anti-Islamophobia, Rabu (27/7/2022).
Hadir dalam demonstrasi itu, Budayawan Saidi dan Presiden Tani Indonesia Mayjen Purnawirawan Tatang Zaenudin.
Dalam keterangan yang diterima redaksi www.suaranasional.com, para bunda aspirasi mengatakan, Resolusi PBB Anti-Islamophobia didukung oleh 145 negara anggota termasuk Indonesia.
Para bunda aspirasi yang berdemonstrasi berharap kepada pemerintah agar tanggal 15 Maret dijadikan hari libur nasional.
Islam adalah agama yang sangat memuliakan manusia dan toleran serta menjunjung tinggi ikatan persaudaraan sebangsa dan sesama manusia.
“Bahwa stigma Islam adalah ancaman berbahaya itu merupakan kesalahan & fitnah yang sangat keji. Oleh sebab itu hentikan Islamophobia, dan segala bentuk aksi yang memprovokasi bahwa Islam itu agama yang menakutkan,” jelasnya.
Sedangkan Ridwan Saidi menghargai AS yang mengakselerasi perjuangan melawan Islamophobia melalui Kongres AS sehingga lahir resolusi PBB 15/3/2022 memerangi Islamophobia.
“Meminta pada pemerintah untuk liburkan 15/3. Ini sejalan dengan sikap PBB menjadikan 15/3 sebagai hari Internasional,” jelasnya.
Sebagai aktivis pergerakan sejak era Orla, Ridwan merasakan betapa sulitnya jadi orang Islam dijepit islamophobia dari jaman ke jaman.
“Bukti Islamophobia penyakit keturunan. Padahal peran Islam bagi kemerdekaan tidak kecil. Misal, pemberontakan tareqat di Jawa melawan Belanda berlangsung 68 tahun 1856-1924,” pungkasnya.