Mayjen (Purn) Tatang Zaenudin: Sebutan Kadrun Munculkan Pengotakan dan Islamophobia

Penyebutan kadal gurun (kadrun) memunculkan pengkotakan di antara anak bangsa dan merupakan bagian dari kampanye Islamophobia.

“Hari besar nasional Anti Islamophobia tidak akan ada lagi resistensi antar umat beragama di Indonesia hanya karena kepentingan macam-macam, tidak ada lagi sebutan dan istilah kudran-kadrun yang menghasilkan pengkotak-kotakan di antara sesama atau antar kelompok yang berpotensi menimbulkan perpecahan antar umat beragama dan anak bangsa,” kata mantan Deputi Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) Mayjen TNI (Purn) Tatang Zaenudin kepada redaksi www.suaranasional.com, Kamis (28/7/2022).

Baca juga:  Harga Tahu Tempe Merangkak Naik, PRIMA: Pemerintah Gagal Kendalikan Harga Kebutuhan Pokok

Tatang juga memuji kelompok masyarakat termasuk para bunda aspirasi yang berunjuk rasa di depan Kedubes AS menolak Islamophobia

“Dari sekian banyak umat muslim hanya elemen masyarakat inilah yang mau menyuarakan Anti Islamophobia,” ungkapnya.

Ia berharap pemerintahan saat ini dan elit-elit pejabatnya dapat mengakomodir perjuangan dan usulan untuk menetapkan 15 Maret sebagai hari besar Anti Islamophobia Nasional.

“Penetapan 15 Maret sebagai hari besar Anti Islamophobia Nasional dengan harapan tidak terjadi lagi kriminalisasi umat muslim di Indonesia, hingga framing dan propaganda ekonomi, hukum hingga politik karena kepada umat muslim Indonesia,” jelasnya.

Baca juga:  Pembuat Game "Onta Bersorban 212" Mewek Minta Maaf