Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina hanya adegan pantomim.
“Pada lawatan bertemu dengan si Komedian, yang terjadi adalah adegan Pantomim,” kata dr Tifauzia Tyassuma di akun Twitter-nya, Jumat (2/7/2022).
dr Tifauzia mengatakan seperti itu menanggapi berita dari detik berjudul “5 Poin Isi Pertemuan Empat Mata Jokowi dengan Zelensky di Istana Ukraina”
Pertemuan Jokowi dengan Volodymyr Zelensky hanya pantomim, kata dr Tifa terlihat dari bahasa tubuh yang diperbincangkan keduanya.
“Hanya meja bundar kecil yang jadi saksi situasi awkward yg jelas terlihat pada bahasa tubuh ketika “perbincangan” terjadi di antara mereka berdua,” ungkapnya.
Presiden Jokowi akhirnya bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv, Rabu (29/6/2022), pukul 15.00 waktu setempat. Jokowi disambut langsung oleh Presiden Zelenskyy di pintu masuk Istana.
Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, setelah penyambutan, kedua pemimpin negara tersebut masuk ke dalam Istana untuk melakukan sesi foto bersama.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan pertemuannya dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy pun menjadi sorotan media asing.
Media Reuters mengangkat isu ini dalam artikelnya yang berjudul: “Indonesian president offers to take message from Ukraine’s leader to Putin.”
“Presiden Indonesia Joko Widodo menawarkan pada hari Rabu untuk menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina Volodymr Zelenskiy kepada pemimpin Rusia Vladimir Putin untuk mencoba meningkatkan harapan perdamaian.
Tidak segera jelas bagaimana Zelenskiy menanggapi tawaran yang dibuat oleh Jokowi – panggilan akrab Presiden Widodo – selama pembicaraan di Kyiv atau apakah pemimpin Ukraina itu memiliki pesan yang ingin dia kirim ke Putin,” tulis media tersebut.
Selain itu, media Nikkei Asia juga ikut mengangkat isu ini dengan judul: “Indonesia’s Jokowi offers to broker peace in meeting with Zelenskyy.”
“Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo bertemu Volodymyr Zelenskyy di Kyiv pada Rabu, menawarkan untuk berperan sebagai perantara perdamaian antara pemimpin Ukraina dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
