Anies-Ganjar Pilpres Selesai

Oleh: Tarmidzi Yusuf (Pegiat Dakwah dan Sosial)

Bukan Surya Paloh namanya bila tak menelorkan ide brilian. Ketua Umum Partai NasDem itu melontarkan duet Anies-Ganjar. Duet pemersatu bangsa.

Banyak yang menganggap tabuh memperbincangkan duet Anies-Ganjar. Tabuh karena betapa sulit bersatunya dua kekuatan besar bangsa ini. Bagai minyak dan air.

PNI dan Masyumi pernah berkoalisi. Sayangnya, Masyumi dan PNI ternyata tidak mampu membuat pemerintahan yang stabil.

Sekarang ada PDIP dan PKS. PDIP bisa berkoalisi dengan PKB tapi belum pernah kejadian PDIP dan PKS bekerjasama mengusung calon presiden dan calon wakil presiden.

Saatnya menggagas koalisi nasional pemersatu bangsa. Memulai kerjasama di Pilpres 2024. Koalisi nasional antara PDIP dan PKS mengusung Anies-Ganjar.

Sayangnya lagi, belum apa-apa PDIP sudah menutup rapat-rapat koalisi dengan PKS dan Demokrat. Peluang Anies-Ganjar kecil diusung PDIP. Membuka celah Anies-Ganjar diusung tanpa PDIP.

Tidak ada salahnya demi Persatuan Indonesia wacana cemerlang Surya Paloh, duet Anies-Ganjar saatnya mulai digaungkan.

Anies-Ganjar dua orang pemilik elektabilitas tertinggi. Kans menang sangat besar. Apalagi kalau terbentuk koalisi nasional. Kendati skeptis. Tak ada salahnya bila PDIP dan PKS, PDIP dan NasDem mulai saling memandang. Banyak yang jatuh cinta karena pandangan pertama.

Sebagai sesama alumni Universitas Gajah Mada, pasangan Anies-Ganjar sangat menjanjikan. Potensi menang sangat besar sekaligus mengakhiri keterbelahan bangsa yang masih menganga hingga hari ini akibat dua Pilpres sebelumnya. Pilpres 2014 dan 2019.

Duet Anies-Ganjar dianggap sebagai solusi bersama. Solusi antar anak bangsa dalam merajut Indonesia yang berkeadilan dan berkemajuan.

Pertama, Duet Anies-Ganjar merupakan kompromi politik paling elegan. Berkumpulnya dua kekuatan bangsa. Kekuatan nasionalis religius dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika;

Kedua, Duet Anies-Ganjar mampu mengakhiri keterbelahan bangsa yang kita rasakan hari ini sungguh sangat memprihatinkan;

Ketiga, Duet Anies-Ganjar akan mengakhiri stigma cebong-kampret dan kadrun-jancuk yang terlanjur melekat di level akar rumput;

Keempat, Duet Anies-Ganjar memang bukan duet ideal. Pro dan kontra pasti ada. Resistensi juga ada. Hanya bagaimana mengelola masalah bangsa menjadi solusi bersama. Meninggalkan ego politik untuk NKRI sesuai Pembukaan UUD 1945 alinea keempat;

Kelima, Duet Anies-Ganjar bila terwujud Pilpres 2024 dianggap selesai. Peluang menang sangat besar. Dua tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi berkumpul menjadi satu, Anies-Ganjar.

Kita boleh berharap. Melakukan ikhtiar terbaik tapi Allah subhanahu wata’ala yang menentukan.

Allah Maha Mengetahui yang terbaik bagi bangsa Indonesia. Kebaikan yang berlipat ganda dalam mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa (the founding fathers).

“Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang kalian tidak mengetahuinya.” (QS. al-Baqarah: 30)

Wallahua’lam bish-shawab

Kawasan Pendidikan Tinggi Jatinangor, 26 Dzulqa’dah 1443/26 Juni 2022

Simak berita dan artikel lainnya di Google News