Hasil pemilu ibarat peribahasa masih jauh panggang dari api. Artinya tidak sesuai yang diharapkan.
“Fakta menunjukkan bahwa hasil Pemilu dari waktu ke waktu masih jauh panggang dari api,” kata Guru Besar UIN Yogyakarta Prof Muhammad Chirzin dalam artikel berjudul “Mimpi Pemilu Luber Jurdil”.
Kata Muhammad Chirizin, untuk mewujudkan mimpi Pemilu luber jurdil diperlukan prasyarat tertentu. “Pertama, kembalikan hak memilih kepada Wakil Rakyat. Kedua, nol persen-kan Presidensial Threshold. Ketiga, tidak tunda Pemilu,” jelasnya.
Keempat, para Wasit tidak ikut bermain.
Kelima, lembaga-lembaga survei Pemilu diaudit oleh pihak yang berwenang dengan persyaratan dan/atau ancaman sanksi tertentu.
“Keenam, penerapan sanksi diskualifikasi atas pasangan Calon Presiden yang melakukan pelanggaran berat dalam proses Pemilu. Ketujuh, kurangi durasi masa kampanye Pemilu,” ungkapnya.
Selain itu, ia mengatakan, beberapa saat mendatang akan muncul pasangan-pasangan capres-cawapres baru, baik yang dipromosikan oleh parpol, lembaga survei, pengamat, maupun masyarakat akar rumput.
“Jikalau NasDem menominasikan tiga Bakal Calon Presiden, Lembaga Cakra Nusantara memprediksi 4 koalisi Capres-cawapres 2024 dengan empat pasang capres-cawapres alternatif, di samping telah muncul pula alternatif duet Capres-Cawapres LaNyalla-Puan Maharani, penulis cukup mengusulkan Capres-Cawapres Anies-Sandi,” pungkas Muhammad Chirzin.