JAKARTA – Hasil Survei LSI Denny JA menempatkan elektablitas Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada angka 6,1 persen. Angka ini dinilai masih rendah mengingat sebenarnya AHY merupakan figure ketua umum Partai Demokrat yang pernah menjadi pemenang Pemilu 2014.
“Saya menilai AHY gagal membawa elektabilitas Demokrat,” ujar pengamat politik, Nazar El Mahfudzi, Jumat (17/6/2022).
Menurut Nazar, Partai Demokrat sebenarnya partai yang punya banyak potensi. Dari sisi sejarah, partai ini pernah menjadi pemenang pemilu.
“Seharusnya AHY dan Demokrat ini satu kesatuan, elektabilitas keduanya beriringan, tapi kesan saya elektabilitas AHY tidak mampu meningkatkan elektablitas Demokrat,” cetusnya.
Situasi ini menurut Nazar justru bisa menguntungkan sosok Moeldoko. Terbukti, nama Moeldoko mulai masuk dalam 10 besar data Lembaga Survei Indonesia (LSI). “Potensi Moeldoko sebagai capres mulai masuk 10 besar survei LSI. Suara Demokrat di berbagai daerah terancam turun karena ditinggal elitnya, ini membuka peluang Moeldoko mendapat limpahan suara,” ujar Nazar.
Berdasarkan hasil survei LSI Denny JA, suara Moeldoko masuk 10 besar. Padahal selama ini mantan Panglima TNI belum menyatakan secara terbuka sebagai capres.
“Hasil survei terbaru LSI Denny JA menunjukkan ada rasa simpati rakyat terhadap kepala KSP itu,” tambah Nazar.
Moeldoko sendiri bukan sosok sembarangan. Ia adalah mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Saat ini Moeldoko menjabat sebagai Kepala Staf Presiden.
Moeldoko juga merupakan Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Organisasi ini beranggotakan petani dari seluruh penjuru negeri.
Di sisi lain, Gubernur DKI Anies Baswedan menjadi pilihan terpopuler para Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Jakarta Convention Center, Jumat (17/6). Hasil pertemuan 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) ini memunculkan sejumlah nama bakal calon presiden 2024.
Hasilnya, suara untuk sosok eksternal justru lebih mendominasi. Sebanyak 32 dari 34 DPW mengusulkan nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres.
Menyusul Anies, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meraih posisi suara kedua terbanyak. Dengan mengantongi 29 suara DPW.
Sayangnya, tak ada satupun DPW yang mengusulkan nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hari Murti Yudhoyono dalam rapat pleno tersebut. Begitu juga dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
“Karena DPW tidak menginginkan asosiasi figur yang terlalu dominan ke partai politik tertentu,” tutur Sekretaris Steering Comitte Rakernas Partai NasDem sekaligus Ketua DPP NasDem, Willy Aditya.
Masing-masing DPW menyiapkan lima nama tokoh yang diusungkan menjadi bakal calon presiden. Mereka diharapkan bersedia menjadi kader Partai Nasdem untuk maju ke arena pilpres. “Ini merupakan bagian dari aspirasi yang disampaikan oleh kader di daerah,” tambah Willy.